Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Tertinggi di Lampung-Jatim

Charta Politika merilis survei terkait preferensi sosial dan politik masyarakat di tiga provinsi yakni Lampung, Jawa Timur dan Jawa Barat. Hasilnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungguli Prabowo Subianto hingga Anies Baswedan di Lampung dan Jawa Timur.

Diketahui, survei itu dilakukan kepada responden Lampung mulai 27 Januari-2 Februari 2022, sementara untuk Jawa Timur dan Jawa Barat di 3-9 Februari 2022. Adapun survei itu berisi 10 nama simulasi calon presiden.

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengungkapkan para responden diberi pertanyaan seperti: Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut ini?.

"Pada simulasi 10 nama calon Presiden, Ganjar Pranowo 24,9% mendapatkan elektabilitas tertinggi di Jawa Timur, sedangkan di urutan kedua ada Prabowo Subianto 16,4%, sementara sebanyak 15,1% masyarakat memilih Anies Baswedan," ungkap Yunarto dalam keterangan tertulis, Rabu (16/3/2022).

Sementara dalam survei yang dilakukan di Lampung, Ganjar memiliki elektabilitas sebesar 27,1%. Angka ini sedikit lebih tinggi dibanding Prabowo Subianto yang memiliki elektabilitas 26,8%. Sedangkan Anies Baswedan berada di urutan ketiga dengan elektabilitas 19,1%.

"Namun di Jawa Barat, Ganjar Pranowo memperoleh 12%. Artinya mampu menyaingi tiga kandidat lain seperti Prabowo Subianto 24,0%, Ridwan Kamil 20,9%, lalu Anies Baswedan 18%," paparnya.

Sebagai informasi, Survei Preferensi Sosial dan Politik Masyarakat yang dilakukan Charta Politika menggunakan metode multistage random sampling pada tingkat kepercayaan 95%. Survei ini juga dilakukan secara tatap muka melalui kuesioner terstruktur yang digelar di tiga provinsi yakni Jawa Timur, Jawa Barat, dan Lampung.

Jumlah sampel yang diambil di Jawa Timur sebanyak 1.210 responden, Lampung 800 responden, dan Jawa Barat 1.200 responden. Sementara, margin of error di Jawa Timur kurang lebih 2,82%, Lampung kurang lebih 3,46%, dan Jawa Barat 2.83%.