Selama 2022 ini Kabupaten Pacitan relatif sering digoyang gempa meski getaran gempa rata-rata tak terlalu kuat, di bawah Magnitudo 3. Fenomena alam ini tetap menjadi perhatian khusus pemkab setempat.
"Intinya imbauan kepada masyarakat agar tenang namun waspada selalu kita sampaikan di banyak kesempatan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Erwin Andriatmoko kepada detikJatim, Rabu (16/3/2022).
Lembaga pengampu bidang kebencanaan itu menyampaikan rekap gempa selama 3 bulan pertama tahun 2022. Selama Januari, kata Erwin, sedikitnya terjadi 27 guncangan gempa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memasuki bulan Februari, getaran gempa masih terjadi. Kali ini intensitasnya menurun hanya 10 kali. Sedangkan memasuki awal bulan Maret terjadi sedikitnya 2 kali gempa.
![]() |
"Bahwa wilayah Pacitan rawan gempa itu tidak bisa kita hindari. Cuma saya berharap masyarakat waspada terutama warga yang tinggal di kawasan rawan seperti pinggir pantai," kata Erwin.
Intensitas gempa yang meningkat juga dibenarkan mantan Camat Tegalombo itu. Tapi menurutnya, hal itu bisa dimaknai positif. Seringnya gempa kecil berarti potensi gempa besar (megathrust) bisa diredam.
Baca juga: Gempa M 1,9 Goyang Ponorogo |
BPBD juga sudah sejak lama menyiapkan rambu dan pemetaan. Ini berkaitan penentuan titik-titik rawan terdampak gempa serta rambu-rambu yang berfungsi untuk memberikan panduan kepada warga ketika dibutuhkan evakuasi.
Tidak itu saja, BPBD bersama Dinas Sosial dan pemangku kepentingan lain di Pacitan tengah menyusun Rencana Kontinjensi. Kegiatan yang difasilitasi International Organisation for Migration (IOM) itu diharap mampu menelurkan standar prosedur operasional penanganan jika gempa dan tsunami terjadi.
"Dokumen yang ada nanti kita harapkan sangat membantu upaya mitigasi jika bencana terjadi. Tentu saja kita sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang sangat concern terhadap sektor kebencanaan di Pacitan ini," pungkas Erwin.
(dpe/iwd)