Cerita Sedih Mbah Buari Hidup Sebatang Kara dengan 20 Ekor Ayam

Cerita Sedih Mbah Buari Hidup Sebatang Kara dengan 20 Ekor Ayam

Tim detikJatim - detikJatim
Rabu, 16 Mar 2022 07:04 WIB
Nenek lumpuh di Jember hidup sebatang kara bersama puluhan ekor ayam
Mbah Buari hidung dengan 20 ekor ayam (Foto file: Yakub Mulyono/detikJatim)
Surabaya -

Seorang perempuan berusia 83 tahun di Jember tinggal serumah dengan sekitar 20 ekor ayam. Perempuan ini tinggal bersama puluhan ekor ayam di rumahnya yang berukuran sekitar 4,5 meter x 4,8 meter.

Perempuan itu bernama Jani Buari. Dia tinggal di Dusun Krajan Barat, Desa Candijati, Kecamatan Arjasa. Perempuan yang biasa dipanggil Mbah Buari ini tinggal sendiri sejak suaminya meninggal pada tahun 2015.

"Mbah Buari ini sehari-hari tinggal seorang diri di rumahnya. Dia memiliki 20 ekor ayam, yang tinggal serumah, bahkan tidur bersama dengannya," kata relawan, Maya Cendrawasih usai melihat kondisi mbah Buari, Selasa (15/3/2022)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mbah Buari juga diketahui lumpuh dan hanya mampu berjalan ngesot. Itu terjadi setelah dia jatuh dari tempat tidur sekitar tahun 2016 lalu. Rumah Mbah Buari berdinding anyaman bambu. Tanpa sekat. Pakaiannya juga berserakan.

Untuk mengisi waktu kesendiriannya, Mbah Buari sehari-hari merawat 20 ekor ayam yang selama ini menemaninya. Bahkan puluhan ekor ayam itu tidur bersama nenek yang diketahui juga memiliki pendengaran kurang bagus karena faktor usia itu.

ADVERTISEMENT

Menurut Maya, Mbah Buari sebenarnya memiliki 5 cucu. Empat dari lima cucu Mbah Buari tinggal tidak jauh dari rumah sang nenek.

"Cucunya laki-laki satu dan empat perempuan. Yang cowok tinggal di daerah lain dan jauh. Kemudian empat perempuan ini tinggal dekat dengan Mbah Buari. Tapi karena kondisi ekonomi juga terbatas, Mbah Buari tidak ingin merepotkan cucu-cucunya. Jadi memilih hidup seorang diri di rumah," katanya.

"Tapi setiap harinya, secara bergantian para cucu Mbah Buari ini selalu merawat, dan memandikan neneknya. Mereka perhatian kok," tambahnya

Kondisi rumah Mbah Buari yang kumuh dan kotor karena 20 ekor ayam tinggal serumah dengan Mbah Buari.

"Awalnya ayam itu datang sendiri ke dalam rumah, karena banyak lubang di rumah Mbah Buari. Kemudian ayam-ayam itu malah berkembang biak dan total ada 20 ekor. Merawat ayam itu sejak tahun 2016," kata Maya.

"Kotornya rumah Mbah Buari, karena kotoran ayam dan semua barang dalam rumah yang berantakan. Mbah Buari juga dirayu agar mau hidup lebih bersih dan ayamnya dijual. Tapi karena sudah tua ya begitu itu (susah dinasehati), tapi pelan-pelan dengan relawan dan cucu-cucunya diberikan pengertian," tandasnya.

Salah seorang cucu Mbah Buari, Dila mengaku malu dengan kondisi yang dialami neneknya. Karena dirinya bersama cucu-cucu yang lain belum bisa memberikan perawatan yang baik bagi sang nenek yang lumpuh.

"Kami malu sebenarnya, tapi Mbah Buari tidak ingin merepotkan cucu-cucunya. Ingin tinggal sendiri dan ingin mandiri. Tapi tetap bentuk pengabdian dan tanggung jawab sebagai cucu. Kita mandikan dan rawat setiap hari," ujar Bu Dila.

"Kita pelan-pelan sudah menasehati agar ayam-ayamnya mau dijual. Agar rumahnya bersih. Tapi Mbah Buari gak mau," sambungnya.




(fat/fat)


Hide Ads