.webp)
Sebuah mobil di Tuban terseret dan terjebak banjir bandang di Kecamatan Kerek saat hujan deras, Kamis (10/3) malam. Mobil bahkan sempat terseret arus sejauh 10 meter saat terjebak.
Mobil Avanza warna silver dengan nopol N 1243 IW itu diketahui saat terjebak berpenumpang 2 orang di jalan Desa Padasan-Karanglo, Kerek Tuban. Beruntung kedua penumpang selamat.
Dua penumpang itu yakni Teguh Budi Santoso (50) asal Kelurahan Kutorejo Tuban dan seorang perempuan asal Desa Margomulyo Kecamatan Kerek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rohman, warga setempat mengatakan saat terseret, pengemudi mengaku tak mengetahui medan. Akibatnya, mobil sempat terseret arus air sejauh 10 meter.
"Pengemudi tidak mengenal lokasi yang rawan banjir. Sekitar 10 meter kalau terseretnya. Dan sudah dievakuasi warga dan BPBD tadi malam," ujar Rohman, Jumat (11/3/2022).
Kalaksa BPBD Tuban, Sudarmaji membenarkan bahwa mobil telah dievakuasi pihaknya. Ia juga membenarkan dua orang penumpangnya selamat.
"Sudah kami evakuasi mobil yang terjebak banjir semalam. Alhamdulillah penumpang selamat," terang Sudarmaji.
Sudarmaji mengatakan luapan air sungai itu karena disebabkan curah hujan yang tinggi sejak pukul 15.30 hingga 17.55 WIB Kamis sore. Akibatnya, luapan itu membuat banjir dan sempat menggenangi rumah warga.
Selain telah mengevakuasi mobil tersebut, lanjut Sudarmaji, pihaknya juga telah melakukan perbaikan tanggul Temayang. Ia menyebut saat banjir tanggul sempat rusak di 6 titik dan 1 titik dilaporkan jebol sepanjang 30 meter.
"Ini kami akan berkolaborasi dengan rekan PU, TNI, BPBD dan polisi untuk memperbaiki tanggul di Temayang yamg putus guna percepatan penanganan untuk langkah darurat. Ada 6 titik yang putus tapi yang parah satu titik karena putus sepanjang kurang lebih 30 meter," tandas Sudarmaji.
Derasnya hujan yang mengguyur Tuban membuat ruas jalan dan permukiman warga di 7 desa di Kecamatan Kerek kebanjiran. Ada mobil terjebak di tengah luapan arus air hingga motor mogok.
Banjir yang terjadi sore tadi menggenangi permukiman padat penduduk di Desa Karanglo, Padasan, Temayang, Margomulyo, Jarorejo, Sumberarum, dan Winong . Warga hanya bisa pasrah saat air terus naik dan masuk ke rumah karena saluran air yang tidak mampu menampung derasnya air hujan.
(abq/iwd)
