.webp)
Monumen Reog digadang menjadi ikon baru Ponorogo. Pembangunan monumen ini disebut memakan biaya hingga Rp 90 miliar. Sedangkan pada tahap awal, pembangunannya membutuhkan biaya sekitar Rp 30 miliar.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan, pada tahun 2021 ini, dia mendapat bantuan dari APBD Provinsi Jatim sebesar Rp 36 miliar. Tujuannya, Rp 30 miliar untuk monumen Reog dan Rp 6 miliar untuk pembangunan di Telaga Ngebel.
Giri menegaskan, pembangunan Monumen Reog ini tak akan menganggu APBD Ponorogo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini ada anggaran APBD Provinsi, diberi ibu (Khofifah) cukup, bantuan keuangan masuk ke APBD tidak mengurangi fiskal atau kekuatan kita. Satu Rupiah pun tidak mengganggu APBD Ponorogo," kata Giri kepada detikJatim, Jumat (11/3/2022).
Monumen ini digadang-gadang menjadi literatur untuk tempat belajar Reog terlengkap. Tak hanya itu, monumen ini akan berdiri gagah dengan tinggi 126 meter, yang berarti melebihi GWK di Bali yang tingginya 105 meter.
Rencananya, monumen Reog ini bakal memakai bahan tembaga. Ini berarti, monumen ini sama dengan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali.
Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ponorogo Sunarto mengatakan, pembahasan dan pengesahan APBD 2022 kalangan legislatif mengamini anggaran Monumen Reog Sampung senilai Rp 90 miliar.
"Sistem pengerjaan fisik bangunan sendiri, nantinya akan dilakukan selama tiga tahun atau secara multiyears," jelasnya.
Menurut dia, pembangunan Monumen Reog Ponorogo dianggarkan Rp 25 hingga Rp 30 miliar untuk pembangunan tahap awal.
"Multiyears tiga tahun. Total anggaran Rp 90 miliar. Untuk 2022 sekitar Rp 25 hingga Rp 30 miliar. Untuk pasnya saya lupa," pungkasnya.
(hil/bdh)
