Suasana tangis haru mewarnai prosesi pemotongan rambut salah satu ODGJ di Nganjuk. Jito (47) ODGJ di Desa Banaran Wetan, Kecamatan Bagor, Nganjuk, selama 19 tahun tidak merawat diri hingga rambutnya gimbal sepanjang 1 meter.
Isak tangis keluarga dan tetangga pecah ketika Jito bersedia dipotong Kapolres Nganjuk setelah banyak warga dan keluarga yang gagal merayu.
"Alhamdulillah akhirnya mau di potong dan dimandikan," ucap Marsudik (50) kakak Jito sambil mengusap air mata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sambil menangis Marsudik mengaku tidak menyangka adiknya mulai sedikit pulih dan mau dipotong rambutnya setelah 19 tahun gimbal. "Terimakasih buat Polres Nganjuk yang sudah peduli dengan ODGJ," katanya.
Kapolres Nganjuk AKBP Boy Jeckson menjelaskan bahwa pengobatan ODGJ merupakan program polres Nganjuk dan dilakukan secara bergilir. "Alhamdulillah kami berhasil membujuk rayu mas Jito untuk potong rambut dan dimandikan," kata Boy
"Mereka bukan aib bagi masyarakat dan karenanya jangan dianggap sebagai hal yang memalukan atau mengganggu. Mereka sekadar sedang mengalami gangguan atau tekanan pada kejiwaannya," ujarnya.
Ditemani istrinya, Eks Kasat Narkoba Polrestabes Medan itu memotong rambut gimbal milik Jito. Butuh waktu sekitar 30 menit dalam prosesi pemotongan rambut itu.
"Tadi sekitar 30 menit usai dipotong langsung dimandikan dan tidak melawan. Biasanya sangat hiperaktif," kata Boy.
Dia juga menyebutkan selain memberikan layanan pengobatan pihaknya juga memberikan santunan kepada keluarga. Setelah ODGJ sembuh nantinya juga diberikan bantuan usaha.
"Sebelumnya kami juga berikan bantuan usaha gerobak untuk ODGJ yang sudah sembuh termasuk pak Yatirin bulan lalu . Kita melibatkan tim khusus untuk pengobatan ODGJ," ujar Boy.
(dpe/fat)