Sosiolog Sebut Makna Carok Sudah Bergeser di Masyarakat

Sosiolog Sebut Makna Carok Sudah Bergeser di Masyarakat

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 10 Mar 2022 12:05 WIB
Aksi carok 1 lawan 3 yang mengerikan terjadi di Bangkalan. Mereka menggunakan celurit hingga parang.
Tangkapan layar video viral carok 1 lawan 3 di Bangkalan/(Foto: Tangkapan Layar)
Bangkalan - Aksi carok 1 lawan 3 yang mengerikan terjadi di Bangkalan. Motif pengeroyokan itu sedikit demi sedikit terungkap. Orang yang dikeroyok diduga sering menggadaikan sepeda motor milik temannya.

Sampai saat ini, kasus pengeroyokan itu masih dalam proses pengusutan oleh kepolisian setempat.

Sosiolog Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Farid Pribadi mengatakan, perlu adanya kehati-hatian dalam memakai istilah carok.

Menurutnya, carok bagi masyarakat Madura punya makna berbeda dengan istilah carok dalam pandangan masyarakat umum di Jawa Timur, maupun di Indonesia.

Carok di Madura, kata dia, memiliki tujuan pemulihan harga diri, demi kehormatan, dan hal-hal berkaitan harkat dan martabat yang dipicu masalah harta, tahta dan wanita.

"Carok berwujud tindak kekerasan ini sering kali ditempuh untuk menutup kemungkinan penyelesaian sengketa secara damai. Biasanya, duel dua orang asal Madura itu dilatarbelakangi masalah harta, tahta, dan wanita yang berujung harga diri," katanya kepada detikJatim, Kamis (10/3/2022).

Konon, kata Farid, tradisi carok dijalankan turun temurun. Keluarga yang menjadi korban carok akan menyimpan baju yang bersimbah darah.

"Kemudian, kepada anaknya ketika mereka sudah dewasa, baju itu akan diperlihatkan kembali sembari menyatakan bahwa ayahnya atau keluarganya meninggal karena carok atau dibunuh," ujarnya.

Karena itulah, Farid menilai kasus carok 1 lawan 3 di Bangkalan yang dilatarbelakangi kesalahan yang mungkin dilakukan korban itu tidak sama dengan pengertian carok bagi masyarakat Madura.

"Jadi makna carok itu sendiri di masyarakat umum pada akhirnya berubah. Kalau melihat kasus itu, lebih pada kasus kriminal pengeroyokan dengan memakai senjata tajam jenis celurit," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, aksi carok 1 lawan 3 yang mengerikan terjadi di Bangkalan. Motif pengeroyokan itu terungkap setelah salah satu pelaku tertangkap.

Peristiwa itu mencuat setelah foto-foto dan videonya menyebar di media sosial. Carok terjadi di sebuah kafe di Juk Korong, Tanjung Bumi, Bangkalan.

Dalam rekaman CCTV di lokasi kejadian, carok terjadi pada Kamis (3/3), sekitar pukul 09.14 WIB. Tampak aksi kejar-kejaran. Yang satu orang sudah siap dengan celuritnya. Dua orang lawannya mengejar. Masing-masing membawa parang dan clurit di tangan. Yang satu lagi memegang batu.


(dpe/sun)


Hide Ads