Ratusan sopir mengelar aksi sweeping kendaraan yang melintas di By Pass Nganjuk. Sempat terjadi ketegangan saat mereka mengajak sopir truk lain yang melintas agar turut serta mogok kerja untuk menolak kebijakan over dimension and over loading (ODOL).
"Oi mandeg (berhenti)! Minggir (menepi)!," teriak salah satu sopir yang mengenakan kaos seragam warna hijau saat menghentikan kendaraan di By pass Nganjuk, Rabu (9/3/2022).
Kendaraan yang ingin nekat melaju itu lantas dikejar sopir lain dan sempat terjadi adu mulut. Bahkan sopir truk yang melakukan sweeping menyiramkan air mineral ke sopir truk yang masih ada di kendaraannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ki sopir opo uduk, bos (ini sopir atau bukan, bos)? Kalau sopir berhenti dulu," sahut sopir yang lain. Sopir yang dipaksa berhenti tidak bisa melawan dan pada akhirnya terpaksa mengikuti aksi mogok.
Kapolres Nganjuk AKBP Boy Jeckson melibatkan 125 personil mengamankan aksi sopir mogok di By Pass Nganjuk. Petugas pada akhirnya berhasil membubarkan mereka.
"Alhamdulillah sudah bubar, aksi sopir di Nganjuk berlangsung kondusif. Kami libatkan 125 personil dalam pengamanan," kata Boy kepada detikJatim.
Sebelumnya ratusan truk dan kendaraan Logistik tampak memarkir kendaraan di pinggir Jalan By Pass Nganjuk. Mereka membagikan selebaran sambil meminta agar semua sopir berhenti.
By pass Nganjuk berada di lingkar utara Nganjuk kota atau arah menuju gerbang tol ruas Ngawi Kertosono. Beberapa anggota polisi tampak memantau aksi mogok para sopir di Nganjuk.
Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) menggelar aksi mogok dan demonstrasi terkait Over Dimension and Over Loading (ODOL). Ada 11 titik di Jatim yang menjadi lokasi mogok kerja sopir. Mereka akan memarkir truk mereka di 11 titik tersebut.
(dpe/iwd)