Risma Salurkan Bantuan Korban Bentrokan Double O Sorong di Surabaya

Risma Salurkan Bantuan Korban Bentrokan Double O Sorong di Surabaya

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 07 Mar 2022 15:13 WIB
Mensos Tri Rismaharini saat di Gubeng Pojok
Mensos Risma menyalurkan bantuan korban bentrokan di Sorong (Foto: Esti Widiyana/detikJatim
Surabaya -

Mensos Tri Rismaharini memberi bantuan kemanusiaan dan usaha ke keluarga korban tewas yang terjebak di tempat hiburan malam (THM) Double O. Tempat hiburan itu dibakar massa dampak bentrokan.

Bentrokan diketahui terjadi antara kelompok pemuda Kei dengan kelompok pemuda Pelauw. Dari 19 korban, 3 di antaranya adalah warga Surabaya.

"Ya kami di Kementerian Sosial menangani berbagai macam bencana, termasuk di antaranya bencana konflik sosial. Nah sekarang kami menangani itu. Jadi di Surabaya ada tiga, ada di Pasuruan, ada di Sulawesi, ada di Bandung," ujar Risma saat di Gubeng Masjid, Surabaya, Senin (7/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga warga Surabaya yang menjadi korban terjebak di klub malam Double O, Sorong itu tinggal di Siwalankerto, Gubeng Masjid, dan Banyu Urip. Risma terlebih dulu menemui keluarga korban di Siwalankerto. Korban itu meninggalkan seorang anak yatim.

Kepada keluarga korban di Siwalankerto itu Risma menawarkan agar mereka bisa membuat usaha. "Makanya kami tawarkan usaha, dan Alhamdulillah beliau bersedia untuk membuat usaha itu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Selain bantuan usaha, kemensos juga memberikan bantuan berupa sembako. Bantuan diberikan terhadap semua korban yang 3 di antaranya merupakan warga Surabaya.

Namun, untuk bantuan usaha tidak diberikan ke semuanya. Karena menurut Risma, tidak semuanya mampu. Seperti keluarga korban di Gubeng Masjid, keluarga sudah lansia dan melihat kondisinya keluarga korban tidak mampu menjalankan usaha.

"Tergantung, ini bapaknya sudah sepuh (keluarga korban di Gubeng Masjid). Makanya tadi kami sampaikan kalau kondisinya masih memungkinkan, ya kami bantu," katanya.

Selain itu, Risma juga akan memberikan bantuan kepada keluarga korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Sebanyak 8 karyawan PT Palapa Ring Timur Telematika (PTT) tewas ditembak KKB di Kabupaten Puncak, Papua, 2 Maret lalu.

"Ya tergantung kondisinya, karena tidak bisa dipaksakan," kata Risma kepada wartawan.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads