Puluhan siswa SDN Jugosari 03, Desa Jugosari, Candipuro, Lumajang harus melewati aliran lahar dingin Gunung Semeru untuk menuju sekolah. Mereka digendong orang tuanya menyeberangi aliran lahar di sungai Regoyo.
Sedikitnya ada 42 siswa Sekolah Dasar yang tinggal di Dusun Sumberlangsep yang harus berangkat dan pulang menyeberangi aliran lahar dingin Semeru. Itu terpaksa dilakukan karena satu-satunya jembatan penghubung dari dusun itu jebol diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru awal Januari lalu.
![]() |
Para siswa dan orang tua berharap pemerintah segera membangun jembatan di desa Jugosari tersebut agar mobilitas warga kembali normal."Setiap hari orang tua mengantar anaknya ke sekolah menggendong anaknya menyeberangi aliran lahar dingin Gunung Semeru. Ini dilakukan karena jembatannya putus diterjang banjir lahar Gunung Semeru awal Januari lalu," ujar Guru SDN Jugosari 03 Eri Eliyawati kepada detikJatim, Senin (7/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi berangkat ke sekolah diantar bapak. Saat di sungai digendong sama bapak karena arusnya deras. Harapannya semoga jembatannya segera dibangun," ujar salah satu siswa bernama Vito.
(dpe/fat)