Pusat pemerintahan Pacitan kini memiliki identitas baru. Hal ini tergambar pada sejumlah tempat di lingkar pendopo kabupaten, yang terletak di Jalan JA Suprapto 8 Pacitan.
Lokasi-lokasi tersebut diberi sebutan sesuai nama para bupati yang pernah memimpin 'Kota 1001 Gua' ini.
"Pemberian nama-nama ini memang merupakan rangkaian Hari Jadi ke-277 Kabupaten Pacitan," kata Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, Minggu (6/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu tempat yang memperoleh sebutan baru tersebut adalah lapangan depan pendopo. Area yang kerap digunakan untuk kegiatan upacara itu kini bernama Lapangan Tumenggung Notopuro.
Untuk pendopo kabupaten sendiri diberi nama Mas Tumenggung Djogokarjo. Sedangkan untuk ruang kerja bupati disebut Ruang Tumenggung Notoprodjo. Demikian pula ruang rapat yang kini memiliki sebutan Ruang Mas Tumenggung Djakarjo II.
Tempat lain yang mendapat julukan baru adalah ruang kerja wakil bupati. Ruang yang berada di samping barat pendopo itu mendapat sebutan Ruang Raden Djogokarjo III. Sementara tempat rapat lain yang dulunya bernama Ruang PETA, kini berubah menjadi Ruang Tumenggung Setrowidjojo I.
Berikutnya, ruangan yang selama ini digunakan untuk transit mendapat sebutan Ruang Adipati Marto Hadinegoro. Sedangkan ruang yang digunakan untuk kegiatan video conference diberi nama Ruang Raden Tumenggung Marto Hadiwinoto.
Untuk ruang tengah juga kini berganti nama menjadi Ruang Raden Tumenggung Adipati Hardjo Tjokronegoro.
Baca juga: Jatim Diguncang Tiga Gempa Hari Ini |
"Untuk teras halking (halaman wingking atau halaman belakang) diberi nama Teras Raden Tumenggung Soerjo Hamitjokro, Taman halking diberi nama Taman Raden Tumenggung Tjokro Hamidjojo," kata Aji.
Sementara Gazebo Timur dan Barat masing-masing diberi nama Tumenggung Setrowidjojo II dan Mas Tumenggung Djojonegoro. Sedangkan Gazebo Utara bernama Mr Susanto Tirto Prodjo. Terakhir, Ruang Gamelan mendapat sebutan Tuang Soekardiman.
Pemberian nama-nama tersebut, lanjut Aji, merupakan wujud penghormatan pada para pendahulu Kabupaten Pacitan. Tentu saja, pada momen pemberian penanda yang dilaksanakan bersamaan Hari Jadi ini juga terangkai sejumlah harapan. Yaitu terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan bahagia.
"Selanjutnya mari bersama berdoa semoga pandemi segera berakhir sehingga geliat kehidupan masyarakat kembali normal. Hal itu tentu harus dibarengi dengan kepatuhan protokol kesehatan," pungkas Aji.
(hil/sun)