Stok vaksin booster di Surabaya menipis. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun mengirim surat ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melaporkan kondisi itu.
"Kami mengirimkan surat agar ditindaklanjuti dengan pengiriman vaksin yang lebih banyak," kata Eri di Balai Kota Surabaya, Sabtu (5/3/2022).
Dalam surat itu, Eri mengajukan stok vaksin sejumlah warga yang belum tervaksin. Di samping itu, dirinya juga menyadari kemampuan Kemenkes untuk mengirim stok vaksin di sejumlah daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah pusat juga ada keterbatasan, harus dibagi se-Indonesia. Kita harus sabar. Kemenkes tidak hanya mengirim untuk 1 lokasi saja," ujar dia.
Eri juga bersyukur kasus COVID-19 di Surabaya sudah menurun. Namun begitu, dia meminta warganya untuk tetap menjaga prokes dan tidak panik saat terinfeksi COVID-19.
"Ne kenek ojok gupuh, ngombe obat ambek vitamin, insyaallah cepet warase. Vaksin juga kita kebut, semoga vaksinnya cepat datang, kita maksimalkan vaksin booster untuk masyarakat Surabaya," jelas Eri.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Nanik Sukristina mengatakan, berdasarkan Surat Edaran (SE) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dari Kementerian Kesehatan RI per tanggal 1 Maret 2022, Surabaya akan mendapatkan alokasi distribusi vaksin jenis Moderna.
"Akan mendapat distribusi vaksin Moderna sejumlah 600 vial. Sampai dengan tanggal 4 Maret 2022, pelaksanaan vaksinasi booster masih tetap berjalan dengan menggunakan stok vaksin yang tersedia yakni Pfizer. Lokasi kegiatan vaksinasi ini tersebar di seluruh wilayah Puskesmas Kota Surabaya hingga hari ini," kata Nanik.
Baca juga: Vaksin Booster di Surabaya Habis |
Nanik mengatakan, Dinkes Surabaya masih menunggu instruksi pengambilan vaksin dari Dinkes Provinsi Jatim. Pihaknya juga sempat mengajukan permohonan vaksin Pfizer ke Kemenkes untuk booster sebanyak 26.654 vial. Namun, masih belum ada jawaban hingga saat ini..
Dia juga merinci prosentase masyarakat yang sudah diberi vaksin booster. Yakni lansia 96,63 persen serta masyarakat umum dan pelayan publik sebanyak 58,79 persen.
(hse/fat)