Tak ada yang menyangka, para esports proplayer ternama di tanah air ternyata juga pernah menggunakan handphone kentang. HP kentang merupakan sebutan bagi handphone yang kurang mumpuni untuk bermain game karena terlalu berat dan menyebabkan HP jadi lemot.
Hal ini diceritakan oleh Emperor Jonathan Liandi. Jo, sapaan akrabnya mengaku pernah menggunakan HP kentang saat awal-awal bermain game. Bahkan, saat HPnya panas, Jo sampai harus menaruh HP tersebut di lantai agar lekas dingin dan bisa digunakan kembali.
"Pernah, awal-awal pakai hape kentang, main dua game harus ditaruh di lantai biar dingin," ujar Jo sembari tertawa saat Meet and Greet secara daring, Jumat (4/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Jo merupakan mantan proplayer dari tim Evos Esports divisi Mobile Legend. Ada kisah menarik saat Jo mengawali karirnya sebagai Proplayer. Jo sempat bergabung di berbagai tim-tim esports kelas atas Indonesia, seperti Bigetron, Onic, dan lain-lain.
Perjalanan Jo menjadi Proplayer tidaklah panjang, karena dia memutuskan untuk pensiun dari scene profesional esports dan memutuskan memulai kariernya sebagai streamer.
Hingga saat ini, Jo memiliki program sendiri di kanal Youtube yakni Emperor Talk atau EmpeTalk. Di kesempatan ini, Jo diundang menjadi salah satu legend gamer di Indonesia bersama dengan RRQ Lemon untuk menceritakan dan berbagi pengalaman keseruan dari perkembangan games di Indonesia.
Tak hanya itu, kisah Jo ini juga dijadikan sebuah karya dokumenter. Telkomsel melalui platform video-on-demand MAXstream menghadirkan konten dokumenter series orisinal berjudul Indonesian Esports Legends (IEP), yang dapat disaksikan secara eksklusif di MAXstream mulai November 2021.
Dalam dokumenter series tersebut, ada 10 episode yang menceritakan berbagai persona dari para esports proplayer. Selain Jo, ada pula Oura (Eko Julianto), RRQ Lemon (Muhammad Ikhsan), AE.Mamo (Leo Murphy), AE.Livy (Livy Renata), dan masih banyak lagi.
General Manager DLS and Direct Sales Area Jawa Bali, Benny Hamdani, mengatakan, melalui konten orisinal tersebut, pihaknya ingin menunjukkan perkembangan industri game dan esports Indonesia yang semula dipandang sebelah mata hingga dapat berkembang menjadi salah satu sektor yang berkontribusi pada pendapatan domestik bruto (PDB) tahun 2020.
Hadirnya konten dokumenter tersebut merupakan bentuk apresiasi sekaligus menginspirasi seluruh entitas yang ada di industri ini agar terus bergerak maju dalam memperkuat ekosistem games dan esports nasional agar lebih berdampak untuk kemajuan bangsa.
"Ekosistem games dan esport Indonesia sudah semakin kokoh. Ini berkat kerja keras pelaku di industri ekonomi kreatif yang secara kualitas maupun kuantitas karyanya tidak kalah dengan luar negeri. Telkomsel sendiri sebagai operator telekomunikasi terdepan Indonesia berkewajiban mendukung kemajuan industri ekonomi kreatif yang didalamnya terdapat games dan esport dan juga memperkuat ekosistemnya," ungkap Benny.
Tak hanya Jo, Meet and Greet kali ini juga menghadirkan Livy Renata atau yang akrab disapa Livy. Dia merupakan Brand Ambassador dari tim esports Alter Ego. Sebagai seorang Brand Ambassador, Livy menjadi wajah dari timnya.
Selain itu, Livy juga memiliki peran penting bagi tiap anggota timnya untuk mendukung, menyemangati, dan menjadi teman yang baik untuk kemajuan dari tiap anggota tim esports Alter Ego.
Banyak cerita yang dijalani Livy, mulai dari bergabung hingga sekarang sebagai seorang BA Alter Ego. Kisah lucu, suka, dan duka ia lewati bersama Alter Ego dan tim. Cerita Livy ini bisa dilihat di IEL Series episode 7 yang berjudul Esports Girl.
"Konten-konten orisinal yang kami hadirkan di MAXstream ini juga untuk mendongkrak penggunaan data pelanggan loyal Telkomsel melalui layanan video on demand. Dan kegiatan Meet and Greet diselenggarakan sebagai wadah dari Telkomsel untuk terus menggandeng erat dan menumbuhkan para gamers enthusiast dan juga para komunitas untuk tetap terjaga pengalaman bermain games yang stabil dan merasakan serunya menjadi bagian #AntiNgeLagClub," tambah Benny.
(hil/hil)