Human Error Jadi Risiko Tertinggi Sebab Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api

Human Error Jadi Risiko Tertinggi Sebab Kecelakaan di Perlintasan Kereta Api

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 04 Mar 2022 14:40 WIB
PT KAI Daop 9 Jember terus meningkatkan keselamatan perjalanan KA di perlintasan sebidang. Ini meminimalisir kecelakaan di perlintasan tak berpaling pintu.
Perlintasan KA (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Surabaya -

Kecelakaan di perlintasan kereta api (KA) tanpa palang pintu perlintasan sebidang atau jalur perlintasan langsung (JPL) kerap terjadi. Kecelakaan terjadi kendaraan roda 2 dan 4.

Direktur Eksekutif Intran Deddy Herlambang menjelaskan mayoritas peristiwa kecelakaan karena pengendara kendaraan bermotor lalai karena tidak mendahulukan KA melintas.

"Sangat menyedihkan karena kecerobohan sopir sendiri yang menerobos perlintasan sebidang kemudian penumpangnya menjadi korban," kata Deddy, Jumat (4/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dampak dari kecelakaan itu, jelas dia, korban meninggal dunia, luka-luka atau mengalami cacat atau disabilitas.

"Tapi bila hanya kendaraan saja yang tertemper kereta api tanpa korban, belum tercatat," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Berikut jenis pelanggaran kecelakaan yang terjadi di perlintasan sebidang atau jalur perlintasan langsung (JPL):

1. Pengendara tidak melihat kanan-kiri ruang bebas rel KA bila mau melintasi JPL
Siapapun yang melintas di rel KA harus memperhatikan kanan dan kiri. Ini untuk melihat apakah akan ada KA melintas atau tidak

2. Memaksa melintas JPL saat bel sudah berbunyi
Sebaiknya siapapun tidak memaksa melintas saat bel KA berbunyi. Hal itu akan membahayakan pengguna jalan dan berakibat fatal

3. Tetap melintas JPL saat palang pintu mulai bergerak turun
Pengguna jalan kerap tidak sabar saat palang pintu KA mulai bergerak turun pada waktu bel berbunyi. Anggapan palang pintu turun dan menunggu KA melintas membutuhkan waktu lama, akhirnya berdampak menerobos aba-aba berhenti tersebut.

4. Menerobos JPL pada saat palang pintu tertutup sempurna sebelum kereta datang
Jangan sekali-kali nekat menerobos palang pintu KA yang sudah menutup sempurna. Itu pertanda KA segera melintas dan membahayakan pengguna jalan bila tetap menerobos.

5. Kendaraan berhenti melewati batas palang pintu ketika telah tertutup
Meski mengetahui KA akan melintas, biasanya warga dengan sengaja berhenti melewati batas palang pintu. Padahal yang dilakukan itu bisa membahayakan. Pasalnya, angin dan empasan yang kuat saat KA melintas terkadang membuat tubuh atau kendaraan tidak seimbang

6. Tetap menerobos JPL saat palang pintu tertutup sempurna setelah kereta api datang
Berusaha mendahului kendaraan lain saat menunggu KA melintas, sangat membahayakan. Biarkan palang pintu membuka sempurna hingga benar-benar aman

7. Menerobos saat palang pintu belum terbuka sempurna dan alarm masih berbunyi
Kebiasaan warga enggan menunggu menyebabkan kecelakaan kerap terjadi. Warga sebaiknya sabar dan menunggu alarm atau bel serta palang pintu terbuka sempurna agar tidak terjadi tertemper atau tertabrak KA.

8. Melawan arus lalu lintas
Terkadang bosan menunggu KA melintas, warga nekat melawan arus lalu lintas. Padahal itu justru membahayakan nyawa warga.




(fat/fat)


Hide Ads