Seorang pesepeda ditemukan ambruk dan meninggal pukul 08.50 WIB di sekitar tanggul lumpur Sidoarjo Kamis (3/3/2022). Kejadian itu ditanggapi Spesialis Jantung RS Unair, dr M Yusuf Alsagaff SpJP(K) PhD.
Menurut dia, tidak semua sudden death (kematian mendadak) saat berolah raga (termasuk gowes) disebabkan serangan jantung. Ada satu kemungkinan lainnya, yakni henti jantung akibat irama jantung yang tidak teratur.
"Yang kedua ini lebih sering terjadi pada olahragawan yang sangat terlatih," kata dr Yusuf saat dihubungi detikJatim.
Namun begitu, sebagian besar serangan jantung atau henti jantung mendadak dapat dicegah. Yakni dengan mengenali 'alarm' keluhan tubuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan dipaksakan olah raga kalau misalnya merasa sakit atau ada keluhan," papar dokter yang bertugas di RS Universitas Airlangga (RS Unair) itu.
Selain itu, pecinta olah raga juga bisa melakukan medical check up rutin. Menurut dr Yusuf, para pesepeda professional melakukan pre-competetion screening (cek kondisi tubuh sebelum kompetisi).
Bagi para pegiat olah raga non profesional, tetap harus memastikan dan introspeksi tentang faktor resiko atau penyakit jantung di dalam tubuh masing-masing.
"Faktor risiko yang paling mudah dikenali adalah merokok, kolesterol, hipertensi, diabetes, obesitas, riwayat jantung koroner keluarga, dan sedentary lifestyle (sedikit atau tidak pernah berolah raga sama sekali)," papar dr Yusuf.
Menurut dia, ketika faktor risiko itu tidak ada, maka olah raga akan membuat jantung lebih sehat dan akan mempermudah kontrol tensi, gula darah, kolesterol, dan berat badan.
Sebelumnya, seorang pesepeda ditemukan ambruk dan meninggal di Jalan Raya Tanggulangin, Sidoarjo Kamis (3/3/2022). Pesepeda tersebut warga Surabaya bernama Yosep (45) beralamat Desa Lebak Arum Gg 5 No 20, Kenjeran.
"Iya, korban beralamat di Surabaya," kata Kanit Reskrim Polsek Tanggulangin Iptu Musran, Kamis (3/3/2022).
Dia menambahkan penggowes itu datang dari arah Malang ke Surabaya. Rupanya pegowes itu menempuh perjalanan dari Surabaya menuju Masjid Cheng Hoo Pandaan, lalu balik kembali ke Surabaya.
(hse/fat)