.webp)
Wacana penundaan pemilu 2024 mendapat respons penolakan dari berbagai kalangan. Surya Paloh dan Puan Maharani adalah pihak yang menegaskan penolakan penundaan pemilu.
Penolakan itu diutarakan Surya Paloh sebelum membuka Rapat Koordinasi Pemenangan Pemilu 2024 Partai NasDem Jatim di Dyandra Convention Center Surabaya pada Senin (28/2).
"Kalau namanya kereta api, keretanya udah jalan nih. Nah harapan saya, tentu kalau masalah penundaan ya jangan tertunda," ujar Paloh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paloh tak memungkiri bahwa pemilu bisa saja ditunda tapi dengan keadaan tertentu atau memiliki alasan yang kuat, seperti perang atau bencana alam yang luar biasa.
 Foto: Faiq Azmi |
"Jadi dalam penundaan pemilu, nah kalau itu amat sangat terpaksa, kalau perang terjadi, ada bencana alam luar biasa terjadi. Ada hal-hal lain di luar kekuasaan kita yang normatif, kenapa tidak, kita tunda aja pemilu itu," ungkap Surya Paloh.
Puan Maharani justru lebih lantang soal penolakan penundaan pemilu. Bahkan Puan menegaskan bahwa pemilu tetap pada jadwalnya, digelar 2024 pada 14 Februari.
Penegasan itu disampaikan Puan saat bertemu dengan kader PDIP Surabaya di kantor DPC pada Selasa (1/3/2022).
"Yang pertama, Pemilu sudah ditetapkan oleh Pemerintah, DPR, dan KPU, dan disetujui oleh semua fraksi. Fraksi itu artinya partai, bahwa akan diadakan pada tanggal 14 Februari tahun 2024," kata Puan dalam sambutannya di Kantor DPC PDIP Kota Surabaya, Selasa (1/3/2022).
Puan menyebut tanggal pelaksanaan Pemilu berbarengan dengan hari valentine atau hari kasih sayang.
"Hari valentine, di luar mengatakan hari kasih sayang. Kenapa sih harus hari kasih sayang? Supaya insyaallah pemilunya bisa berjalan damai seperti hari valentine, hari kasih sayang," terang Puan.
(iwd/iwd)
