Setahun Kepemimpinan Ipuk-Sugirah Tertuang dalam Buku 'Banyuwangi Rebound'

Setahun Kepemimpinan Ipuk-Sugirah Tertuang dalam Buku 'Banyuwangi Rebound'

Ardian Fanani - detikJatim
Sabtu, 26 Feb 2022 18:46 WIB
Civitas akademika Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi meluncurkan buku berjudul Banyuwangi Rebound: Imajinasi dan Langkah Awal Ipuk-Sugirah Memimpin Banyuwangi. Buku ini mengupas tentang visi kepemimpinan dan kiprah satu tahun pertama kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani (kiri)/Foto: Ardian Fanani/detikcom
Banyuwangi -

Civitas akademika Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi meluncurkan buku berjudul 'Banyuwangi Rebound: Imajinasi dan Langkah Awal Ipuk-Sugirah Memimpin Banyuwangi'. Buku ini mengupas tentang visi kepemimpinan dan kiprah satu tahun pertama kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi.

"Pertama kali mendengar istilah Banyuwangi Rebound ini, saat mendengarkan pidato bupati pada pembukaan RPJMD tahun lalu. Dari situ, kami terbersit untuk menuliskannya menjadi buku apa yang dilakukan oleh pemimpin kita ini," ungkap Rektor Untag Banyuwangi Andang Subariyanto yang juga sebagai Ketua Tim Penulisan buku tersebut, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Sabtu (26/02/2022).

Buku Banyuwangi Rebound ditulis secara tim. Selain Andang Subahariyanto, juga melibatkan sejumlah dosen muda Untag Banyuwangi. Antara lain Sahru Romadloni, Demas Brian Wicaksono, Rohit Nurul Jamil, Kanthi Pangestuning Prapti dan Muttafaqur Rohmah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buku ini kemudian lahir menjelang satu tahun kepemimpinan Ipuk dan Sugirah. Dikemas secara ringan, buku tersebut mengupas detail program-program yang telah dilakukan selama ini.

Mulai dari Bunga Desa, pemulihan ekonomi, pemberdayaan UMKM, hingga penanganan kesejahteraan mulai dari sektor pendidikan, kesehatan hingga sosial.

ADVERTISEMENT

Buku yang terbagi dalam tiga bagian itu, juga mengupas program-program Banyuwangi dengan strategi mobilisasi dan orkestrasi yang dikembangkan Profesor Renald Kasali. Pemkab Banyuwangi di bawah kepemimpinan Ipuk dinilai mampu melanjutkan keberhasilan bupati sebelumnya, dalam memobilisasi potensi internal serta mengorkestrasi struktur eksternal.

Rektor Universitas Jember Dr. Iwan Taruna yang menjadi salah satu pembedah buku tersebut, mengatakan, buku Banyuwangi Rebound ini dapat menjadi bacaan penting untuk menghadapi pandemi yang berpengaruh ke banyak sektor.

"Banyuwangi Rebound ini mengandung optimisme untuk meraih peluang baru. Di dalam buku ini, dipaparkan bagaimana optimisme itu diraih," ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Samsudin Adlawi, budayawan dan penulis asal Banyuwangi yang didapuk juga menjadi pembahas buku tersebut.

"Rebound atau melompat ini, cocok untuk menggambarkan semangat yang harus dimiliki rakyat Banyuwangi, khususnya, dalam menghadapi situasi demikian ini," terang penulis buku 'Bunga Desa Camping Embun' itu.

Sementara itu, Bupati Ipuk Fiestiandani yang hadir dalam peluncuran, mengapresiasi langkah Untag Banyuwangi untuk turut berpartisipasi dalam menyukseskan Banyuwangi Rebound.

"Saya sangat berterima kasih dengan peluncuran buku ini. Ini bisa menjadi bahan literasi bagi masyarakat untuk bersama-sama rebound dalam membangun Banyuwangi," ungkap Ipuk.

Ipuk menegaskan Banyuwangi Rebound tak sekadar tagline. Tapi, sebuah gerakan bersama untuk membawa Banyuwangi dapat melompat di tengah masa pandemi COVID-19.

"Banyuwangi Rebound ini, bukan hanya milik Pemda. Tapi, milik semua. Kita bergerak bersama untuk membawa Banyuwangi lebih melompat lagi dalam menghadapi tantangan," terang Ipuk.

Banyuwangi Rebound, lanjut Ipuk, terdiri dari tiga pilar. Yakni, penanganan pandemi, pemulihan ekonomi, dan merajut harmoni.

"Dari tiga pilar ini, harus dilandasi dengan pelayanan publik yang ekselen serta keterlibatan publik. Di landasan kedua inilah, kehadiran Untag Banyuwangi untuk siap menjadi Rebound Center sangat relevan," jelasnya.

Secara spesifik, Ipuk kemudian membeberkan sejumlah capaian yang diraihnya selama satu tahun kepemimpinannya. Diantaranya adalah keberhasilan dalam menggalakkan vaksinasi COVID-19 telah mencapai 92,25 persen dosis pertama dan 70 persen untuk dosis kedua.

Begitu pula dengan peningkatan ekonomi. Mulai dari pembangunan infrastruktur jalan yang mencapai 750 ruas dan irigasi sepanjang 145 KM, bantuan alat kepada 1786 UMKM, pendampingan pengurusan izin SPP-IRT kepada 800 UMKM dan NIB sebanyak 12.000 UMKM, dan sejumlah capaian lainnya.

"Tentu saja, ini masih banyak yang belum kita lakukan. Banyak rakyat Banyuwangi yang belum kami sentuh. Tapi, dengan gerak bersama, kami yakin semua akan dapat merasakan manfaatnya," pungkas Ipuk.




(hil/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads