Penerima BST di Kota Kediri Serbu Kantor Pos Gegara Kabar Hoaks

Penerima BST di Kota Kediri Serbu Kantor Pos Gegara Kabar Hoaks

Andhika Dwi - detikJatim
Selasa, 22 Feb 2022 21:39 WIB
Warga di Kediri serbu kantor pos.
Warga di Kediri serbu kantor pos ambil BST/Foto: Andhika Dwi/detikjatim
Kediri -

Warga Kota Kediri penerima bantuan sosial tunai (BST) berbondong-bondong menyerbu kantor pos. Itu dilakukan karena beredar kabar penerimaan hanya dilakukan sehari saja.

Warga yang datang itu merupakan keluarga penerima manfaat (KPM) yang akan menerima BST sebesar Rp 600 ribu dari Kementerian Sosial.

Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi mengatakan warga berbondong-bondong datang bersamaan karena terpengaruh kabar hoaks pembagian. Padahal pembagian tak hanya dilakukan pada hari ini saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ini warga kemakan isu kabar hoax soal penerimaan BST hanya satu hari saja, hari ini. Padahal jadwal sudah ditentukan dan diatur oleh pihak kantor pos. Untuk itu saya imbau warga berhati-hati menerima kabar BST, silahkan konfirmasi ke pihak kantor pos sebelum berkerumun dan menerima kabar," terang Wahyudi, Selasa (22/2/2022).

Mengetahui ada kerumunan itu, lanjut Wahyudi, pihaknya langsung menerjunkan anggota Polres Kediri Kota, Polsek Kota, Satpol PP dan TNI dibantu tenaga keamanan Kantor Pos setempat. Itu dilakukan untuk mengatur jalannya pembagian BST.

ADVERTISEMENT

Sebab, akibat kabar hoaks itu, pembagian sempat menimbulkan kerumunan. Ini karena jumlah warga yang datang bersamaan dan tanpa memperhatikan jadwal dan undangan. Meski demikian penyaluran kembali berjalan lancar setelah petugas turun tangan.

"Anggota keamanan Polres, Polsek, TNI, Satpol PP dan keamanan Kantor Pos sudah bersiaga. Namun warga yang datang bersamaan, tanpa memperhatikan jadwal pengambilan dan undangan yang diterima, sehingga sempat terjadi kerumunan. Namun dengan diatur secara humanis dan persuasif oleh anggota, sehingga kerumunan warga terurai dan kembali teratur, sesuai protokol kesehatan," tutur Wahyudi.

Kepala Kantor Pos Kediri, Kusnadi Hidayat mengatakan dalam undangan sudah diatur jam saat pengambilan bansos tunai. Namun karena banyak warga yang datang tidak sesuai dengan jam pengambilan yang seharusnya, sehingga menyebabkan penumpukan dan antrean.

"Sebetulnya dalam undangan sudah diatur jamnya, tapi mungkin karena banyak yang datang sejak pagi dan tidak sesuai jadwal sehingga antreannya menumpuk," kata Kusnadi.

Kusnadi mengatakan bantuan yang disalurkan hari ini menyasar 8 ribu KPM dari Kecamatan Mojoroto dan Kecamatan Pesantren.

Penyaluran bantuan dilakukan di dua tempat. Untuk 4 ribu KPM dari Kecamatan Pesantren diambil di lokasi setempat dan untuk 4 ribu KPM dari Kecamatan Mojoroto diambil di Kantor Pos Kota Kediri. Untuk pengambilan ditetapkan 1 jam untuk 100 KPM dari masing-masing kelurahan.

"Itu juga sudah disesuaikan dengan jumlah KPM-nya. Misal 1 kelurahan lebih dari 100 KPM kita tambah jamnya, kalau kurang dari 100 kita atur untuk penambahan dari kelurahan lainnya," jelas Kusnadi.

Menurut Kusnadi menambahkan cara pengambilan bansos ini memang berbeda dari sebelumnya. Biasanya pengambilan bansos dilakukan di desa masing-masing, namun kali ini dilakukan secara bersamaan di satu lokasi dengan sasaran yang sama.

Untuk diketahui, di Kota Kediri terdapat 11 ribu KPM dan masing-masing KPM menerima bantuan tunai senilai Rp 600 ribu untuk penerimaan bulan Januari, Februari dan Maret.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads