PWNU Bicara Respons Berlebihan soal Pentas Wayang Gus Miftah

PWNU Bicara Respons Berlebihan soal Pentas Wayang Gus Miftah

Tim detikJatim - detikJatim
Rabu, 23 Feb 2022 07:55 WIB
Pertunjukan wayang di ponpes milik Gus Miftah yang viral.
Wayang yang dipentaskan (Foto: Tangkapan layar video viral)
Surabaya -

Pagelaran wayang dengan salah satu tokohnya menggunakan peci dan berjenggot yang dikaitkan dengan Ustaz Khalid Basalamah, dihajar beramai-ramai dalam adegan perang melawan tokoh wayang lainnya.

Pentas wayang yang disebut berlangsung di pondok pesantren Gus Miftah tersebut pun berujung kritik keras dari berbagai kalangan.Pagelaran wayang tersebut awalnya viral lewat potongan video berdurasi 1,15 detik. Dalam video tampak sebuah wayang berpeci yang dihajar oleh wayang Baladewa yang sedang marah.

PWNU Jawa Timur buka suara soal gelaran pentas wayang di Ponpes milik Gus Miftah tersebut. Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Shohib menyayangkan hal ini. Dia menilai, pagelaran ini terlalu berlebihan dalam merespons kontroversi soal wayang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau saya kira itu terlalu berlebihan dalam merespons kontroversi masalah wayang, kita juga prihatin dengan pendapat seseorang soal wayang. Namun tak perlu ditanggapi seperti itu," kata Gus Salam, sapaan akrabnya, Selasa (22/2/2022).

"Boleh lah secara pribadi kita tidak setuju dengan pendapat seseorang. Tapi tak perlu seperti itu," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Pengasuh Ponpes Mamba'ul Ma'arif Jombang ini menambahkan apa yang dilakukan Gus Miftah tak sesuai dengan gaya santri NU. Para santri tidak diajarkan membalas suatu kejelekan dengan kejelekan pula.

"Tapi menurut saya merespons seperti di Gus Miftah kurang arif. Kalau gaya kita santri NU, kalau ada yang berbuat jelek kita tidak membalas dengan kejelekan. Kita tetap berbuat baik apapun perlakuan orang tersebut. Kalau mereka melecehkan kita, kita membalas dengan melecehkannya, apa bedanya kita dengan mereka?" papar Gus Salam.

"Kalau ada yang menghina kita, lalu kita balas dengan menghina mereka, sesungguhnya kita dengan mereka sama. Kalau dalam etika santri ini tidak seperti itu, kita diajarkan selalu berbuat baik," pungkasnya.

Sebelumnya, Gus Miftah membenarkan pentas wayang itu digelar di pesantrennya. Namun dia tidak tahu menahu soal atraksi pertunjukan lantaran itu domain dari sang dalang.

Ia memastikan tidak melakukan intervensi apapun terkait dengan lakon, konten dan atraksi selama pertunjukan wayang apa pun.

"Soal konten, atau lakon, atau atraksi di dalam pertunjukan wayang, itu merupakan domain dan wilayahnya dalang itu sendiri. Jadi isinya tentang apa, itu kita hanya dikasih lakonnya saja," ucap Gus Miftah.

"Tetapi pertunjukannya seperti apa itu ya urusan dalang bukan urusan saya dan saya tidak bisa intervensi itu. Itu sudah merupakan kebiasaan, bahwa atraksi panggung atau atraksi dalam pertunjukan wayang itu urusan dalang," sambungnya.




(fat/fat)


Hide Ads