Aktivis Perempuan Nahdliyin Apresiasi Kemajuan Banyuwangi di Bawah Bupati Ipuk

Aktivis Perempuan Nahdliyin Apresiasi Kemajuan Banyuwangi di Bawah Bupati Ipuk

Ardian Fanani - detikJatim
Sabtu, 19 Feb 2022 17:27 WIB
Bupati Ipuk bersama aktivis perempuan
Bupati Ipuk bersama aktivis perempuan nahdliyin/Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi -

Sejumlah tokoh aktivis perempuan Nahdliyin melakukan kunjungan ke Banyuwangi. Mereka mengapresiasi kemajuan Banyuwangi serta sejumlah inovasi yang dilakukan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

"Saya biasa memanggil Bu Ipuk ini sebenarnya Mbak Dani. Saya mengenalnya sudah lama sekali. Beliau memiliki kecepatan belajar yang tinggi. Dan beliau mampu menunjukkan kiprah kepemimpinannya yang inovatif dan sarat program pemberdayaan," kata Sekretaris Umum PP Muslimat Ulfah Mashfufah saat bersilaturahmi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Sabtu (19/2/2022).

Senada, Saidah Sakwan, pimpinan BAZNAS RI yang turut serta dalam rombongan tersebut juga mengapresiasi kepemimpinan Ipuk. Sebab selain mampu mengembangkan potensi wisata, Penanganan kemiskinan di Banyuwangi juga dinilai berhasil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak kemajuan Banyuwangi. Mulai penanganan kemiskinan sampai pengembangan pariwisata. Berita baik ini selalu saya sampaikan setiap keliling Indonesia. Terakhir di Bulukumba. Saya sarankan bupatinya untuk belajar ke Banyuwangi," ungkap Saidah.

Sementara itu, Komisioner Komnas Perempuan Maria Ulfah Anshor mengaku bangga dengan Ipuk. Sebab, Ipuk dinilai representasi perempuan yang sukses sebagai pemimpin.

ADVERTISEMENT

"Sudah banyak bagaimana kiprah dari kepemimpinan perempuan yang terbukti bisa eksis dan berhasil," ujar aktivis perempuan mantan ketua PP Fatayat NU tersebut.

Selain nama-nama di atas, sejumlah aktivis perempuan yang turut dalam rombongan itu antara lain, Ketua VII PP Muslimat NU dr Hj Erna Yulia Soefihara, Sekretaris III PP Muslimat NU Dra Hj Marhamah Mujib dan sejumlah tokoh lainnya.

Atas kunjungan itu, Ipuk merasa bersyukur dan berterima kasih. Ia menyatakan bahwa sejatinya pemimpin merupakan dalam posisi netral gender yang berarti tak harus didominasi laki-laki atau perempuan saja.

"Pemimpin sebagai sebuah jabatan publik sejatinya netral gender. Bukan domain laki-laki, bukan domain perempuan. Semuanya bisa. Dan kita berikhtiar membuktikan bahwa kepemimpinan kaum perempuan bisa menjawab tantangan yang ada," ungkap Ipuk.

Dalam masa kepemimpinannya ini, lanjut Ipuk, harus menghadapi tantangan yang cukup berat. Pandemi COVID-19 menjadi momok yang mengubah berbagai pondasi awal yang Banyuwangi persiapkan. Seperti halnya sektor pariwisata yang awalnya digenjot, kini harus terhambat karena adanya beragam aturan demi menekan persebaran virus yang mendunia itu.

"Di tengah situasi seperti ini, kami terus berinovasi untuk bisa menjaga kesehatan masyarakat, sekaligus tetap mendorong arus ekonomi masyarakat berputar. Kami lalu berfokus mengembangkan UMKM sebagai ujung tombak. Ada program UMKM Naik Kelas, Warung Naik Kelas hingga Ongkir Gratis untuk UMKM. Kami juga jemput bola dengan berkantor di desa secara rutin," papar Ipuk.

"Dari beragam program inovasi tersebut, alhamdulillah angka kemiskinan kita juga relatif terjaga dibanding sejumlah daerah lain yang naik cukup tinggi. Begitu juga angka pendapatan per kapita masih tetap terjaga," imbuh Ipuk.

Dalam kesempatan tersebut, Ipuk juga memohon doa dan dukungannya dalam proses kepemimpinannya di Banyuwangi. "Kami memohon doa, bimbingan sekaligus dukungannya. Semoga kami terus diberikan kekuatan dan kemampuan untuk menuntaskan amanah ini sebaik-baiknya," pungkas Ipuk.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads