Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf membeberkan alasan dirinya memanggil sejumlah PCNU di Jatim karena mendukung Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Menurut Gus Yahya, pengurus PCNU terlibat politik praktis dan terlalu melampaui parameter.
"Kami PBNU memanggil cabang-cabang tersebut, untuk menjelaskan paramater dari keterlibatan NU dalam politik praktis. Nah apa yang sudah dilakukan cabang itu Banyuwangi, Sidoarjo, dan Bondowoso karena ada indikasi bahwa mereka melakukan keterlibatan politik melampaui batas-batas parameter yang diizinkan," ungkapnya saat di Surabaya, Kamis (17/2/2022).
Mereka, tambah dia, mengatasnamakan lembaga. Karena tempat kegiatan di kantor PCNU, lalu ada backdropnya disebutkan kegiatan PCNU, padahal isinya politik praktis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lah ini yang saya tegur. Kemarin secara lisan, kalau masih dilakukan hal yang sama kami akan terbitkan surat peringatan tertulis. Karena ini sudah jadi keputusan-keputusan resmi mendasar dari PBNU," tandasnya.
Sebelumnya, pertengahan Januari 2022, PCNU Banyuwangi dan Sidoarjo mendapat panggilan dari PBNU terkait sikap mereka di Pilpres 2024. Di antara dua PCNU itu, PCNU Banyuwangi terlibat acara dukung mendukung calon presiden 2024.
Pemanggilan PCNU Banyuwangi dan Sidoarjo tertuang dalam surat resmi yang ditandatangani oleh Ketua PBNU Amin Said Husni dan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Nur Hidayat. Pemanggilan ini atas arahan Ketua Umum PBNU Gus Yahya.
Pemanggilan Ketua PCNU dilandasi adanya laporan kegiatan yang diinisiasi DPC PKB Sidoarjo serta melibatkan seluruh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kabupaten Sidoarjo.
Terkait dengan hal ini, Ketua PCNU Banyuwangi dan Sidoarjo diminta segera buat laporan tertulis dan lengkap serta dikirim secara langsung kepada Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU.
(fat/fat)