220 Hektare Sawah di Ponorogo Terendam Banjir, Petani Terancam Gagal Panen

220 Hektare Sawah di Ponorogo Terendam Banjir, Petani Terancam Gagal Panen

Charoline Pebrianti - detikJatim
Selasa, 15 Feb 2022 13:21 WIB
sawah di ponorogo terendam banjir
Banjir rendam ratusan hektare sawah di Ponorogo (Foto: Charoline Pebrianti)
Ponorogo -

Sebanyak 220 hektare lahan padi di Ponorogo terendam banjir sejak Senin (14/2). Total ada enam kecamatan yang paling parah terendam banjir.

Enam Kecamatan itu adalah Ponorogo, Bungkal, Sukorejo, Sambit, Sawoo, dan Kauman. Koordinator Petugas Pengendali Organisme Tanaman Suwarni mengatakan pihaknya masih menunggu surutnya air dan lamanya lahan terendam banjir.

"Kalau masih masa vegetatif semoga bisa pulih, kalau sudah keluar malai dan terendam banjir 4 hari ya kemungkinan gagal produksi," tutur Suwarni kepada wartawan, Selasa (15/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suwarni menambahkan area paling luas dan sering jadi langganan lokasi banjir tiap tahun di Kelurahan Paju 52 hektare, Campurejo akibat tanggul jebol 27 hektare, dan Bediwetan, Bungkal ada 25 hektare.

"Saran untuk para petani, ikut asuransi pertanian. Dari premi Rp 180 ribu, petani dapat subsidi pemerintah tinggal membayar Rp 36 ribu. Kalau tanaman rusak, gagal panen bisa diklaim Rp 6 juta per hektar," imbuh Suwarni.

ADVERTISEMENT

Sementara, salah satu petani Desa Ngampel, Kecamatan Balong Wito mengaku pasrah dengan lahannya yang saat ini terendam air. Dia pun tidak bisa berbuat banyak kecuali menunggu air surut.

"Sejak kemarin siang, sudah kena luapan banjir. Nggak bisa lakuin apa-apa, nunggu air surut saja," tandas Wito.

Salah satu penyuluh pertanian, Eko Nuryanto menambahkan saat ini varietas Ciherang yang ditanam petani sudah masuk usia 60-65 hari. Kalau satu hingga dua hari air surut masih aman dan padi bisa panen.

"Sedangkan kalau berlangsung 4 hari dan air tidak surut, bisa puso," pungkas Eko.




(iwd/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads