Musibah Tewaskan 11 Orang Dalam Ritual Maut di Pantai Payangan Jember

Musibah Tewaskan 11 Orang Dalam Ritual Maut di Pantai Payangan Jember

Tim detikJatim - detikJatim
Senin, 14 Feb 2022 07:50 WIB
Sebanyak 10 orang tewas akibat terseret ombak di Pantai Payangan, Jember. Diketahui mereka terseret ombak saat melakukan ritual di pantai tersebut.
Evakuasi jenazah korban ritual (Foto: Yakub Mulyono/detikcom)
Jember -

Dini hari itu musibah yang menewaskan 11 orang terjadi di Pantai Payangan, Jember. Belasan orang tersebut terseret ombak Pantai Payangan saat menjalani ritual pada Minggu (13/2/2022) dini hari.

Awalnya ada 10 orang yang ditemukan tewas dan 1 hilang. Korban terakhir akhirnya ditemukan di Bukit Samboja setelah tim SAR berjuang selama 3 jam. Korban terakhir atas nama Syaiful.

"Tadi malam (dini hari) sekitar pukul 01.00 WIB ada wisatawan yang tergulung ombak dan tenggelam. Jadi mereka sedang melakukan ritual yang dilakukan (dipimpin) seseorang," kata Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo, Minggu (13/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hery mengatakan para korban ini sedang menjalani ritual menenangkan diri. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jember. Namun mayoritas dari Kecamatan Rambipuji dan Sukorambi. Dan ada juga korban yang dari Bondowoso.

Secara rinci, kata Hery, keseluruhan ada 24 orang yang ikut dalam kegiatan ritual tersebut. Namun ada 4 orang yang tidak ikut dalam acara ritual. Hery sendiri akan terus mengupdate jumlah peserta ritual.

ADVERTISEMENT

"Tidak semuanya ikut di laut, ada 4 yang tidak ikut, di antaranya anak kecil dan para sopir. Karena ada 3 mobil dari rombongan itu. Untuk para korban meninggal ditemukan 1 km dari lokasi kejadian tempat ritual ," ungkapnya.

Salah satu korban selamat adalah guru spiritual kegiatan ritual itu. Guru spiritual kelompok ritual tersebut yakni NH (35), warga Dusun Botosari, Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Jember. Kelompok ritual itu diketahui bernama Tunggal Jati Nusantara.

"Korban selamat salah satunya adalah pemimpin kelompok ritual itu," terang Hery Purnomo.

Polisi akan melakukan proses penyelidikan lanjutan. Yakni meminta keterangan terhadap korban selamat, termasuk keterangan dari sang guru spiritual.

"Nanti lebih lanjut akan kami sampaikan proses penyelidikan. Mohon waktu," kata Hary.

Hery menyebut musibah itu terjadi karena para peserta menggelar ritual terlalu ke tengah. Karena itu mereka tersapu ombak pantai.

"Kegiatannya dilakukan di pantai, namun karena ritual itu terlalu dekat dengan ombak akhirnya terdampak (tergulung) ombak," lanjut Hery.

Dalam peristiwa itu, seorang anggota Polsek Punjer Polres Bondowoso menjadi salah satu korban tewas. Dia adalah Bripda Febriyan Duwi P

"Iya betul. Memang anggota kami. Tepatnya salah satu bintara di Polsek Pujer," jelas Kapolres Bondowoso AKBP Herman Priyanto kepada detikJatim, Minggu (13/2/2022).




(iwd/iwd)


Hide Ads