Dua dusun di Ngawi ini sumber air atau air sumurnya berasa asin. Warga pun tak bisa menggunakannya untuk minum.
Namun warga masih menggunakan air sumur untuk keperluan seperti mandi, mencuci pakaian, perabot dapur, atau menyirami tanaman. Tapi warga tak berani menggunakan air yang asin itu untuk membangun atau mencuci benda berbahan besi.
Samiyo (50), warga RT 2 Dusun Grogolan mengaku air asin di dusunnya tidak baik untuk campuran adonan membangun rumah. Juga tak baik untuk mencuci benda berbahan besi, karena bisa membuat besi berkarat dan keropos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buat bangun rumah paling lama 20 tahun sudah rusak temboknya, juga buat besi cepat keropos misal buat cuci kendaraan gitu. Buat mandi juga seperti lengket di kulit seperti air laut," terang Samiyo kepada detikJatim, Minggu (13/2/2022)..
Khusus untuk mandi, meski agak lengket, tetapi warga tetap saja menggunakannya. Karena air tawar hanya digunakan untuk minum dan memasak saja.
"Untuk memasak kita beli airnya. Ada yang jual keliling langganan dari sumber di Desa bagi Madiun. Kalau mandi ya pakai air sumber yang asin," ungkap salah satu warga Dusun Grogolan, Warsig (66).
Dari data yang dimiliki perangkat Desa Warukkalong, dua dusun yang sumber airnya asin didiami sekitar 700 jiwa (Dusun Grogolan) dan 450 jiwa (Dusun Wangkuk).
(iwd/iwd)