Dua siswa MAN 1 Jombang di Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo positif COVID-19. Mereka terinfeksi Virus Corona setelah nongkrong di sebuah kafe.
Kepala MAN 1 Jombang Erma Rahmawati mengatakan penyebaran COVID-19 di sekolahnya mulai terdeteksi pada Senin (31/1). Saat itu, salah seorang siswa kelas X meriang sehingga harus pulang sekolah lebih awal.
"Dia ada gejala sakit greges, dia pulang, lalu diteskan PCR oleh orang tuanya. Hasilnya disampaikan hari berikutnya (1/2), hasilnya positif COVID-19," kata Erma kepada wartawan, Selasa (8/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbekal laporan orang tua siswa tersebut, lanjut Erma, pihaknya melakukan tracing. Ternyata, siswa laki-laki yang positif COVID-19 itu sempat nongkrong di sebuah kafe di Jombang pada Sabtu (29/1).
Tak sendirian, kata Erma, siswa tersebut nongkrong bersama 6 teman sekelasnya. Sehingga 6 siswa tersebut diminta menjalani tes swab PCR. Satu di antaranya juga positif COVID-19.
"Jadi, ada dua siswa yang positif COVID-19, mereka langsung isolasi mandiri," terangnya.
Erma menambahkan, siwa lainnya di MAN 1 Jombang dalam kondisi baik-baik saja. Begitu juga dengan para guru.
"Para guru insyaallah aman," kata Erma.
Namun dengan adanya siswa yang positif, Pembelajaran tatap muka (PTM) di MAN 1 Jombang dihentikan sementara. Kegiatan belajar mengajar digelar secara daring selama satu pekan.
"Karena kami khawatir nanti merambah ke mana-mana. Setelah saya komunikasi dengan Kantor Kemenag (Jombang), kami putuskan MAN 1 daring saja 100 persen," lanjut Erma.
Keputusan menghentikan sementara PTM, lanjut Erma, diambil pada Sabtu (5/2). Sebagai gantinya, pembelajaran digelar secara daring sejak Senin (7/2).
Sehingga sekolah negeri di Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kecamatan/Kabupaten Jombang itu nampak sepi. Menurut Erma, pembelajaran daring direncanakan sampai Sabtu (12/2).
"Rencananya pekan depan kami PTM lagi, tapi lihat kondisi dulu. Kami selalu menanyakan kondisi anak-anak di rumah. Kalau sudah membaik, kami PTM 50 persen dulu," terangnya.
Selain itu, tambah Erma, pihaknya juga membuat surat edaran untuk para orang tua siswa. Pihaknya mengimbau para orang tua menjaga putra putri masing-masing agar tidak keluyuran untuk mencegah terinfeksi Covid-19.
"Karena apa, di madrasah kami jaga, tapi di luar (sekolah) anak-anak belum bisa dikendalikan," tandasnya.
(iwd/iwd)