Sidak Pabrik Minyak Goreng, Ini yang Ingin Dipastikan Gubernur Khofifah

Sidak Pabrik Minyak Goreng, Ini yang Ingin Dipastikan Gubernur Khofifah

Faiq Azmi - detikJatim
Senin, 07 Feb 2022 20:44 WIB
khofifah sidak pabrik minyak goreng
Gubernur Khofifah sidak pabrik minyak goreng di Gresik (Foto: Dok. Pemprov Jatim)
Gresik -

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan sidak ke pabrik minyak goreng di Gresik. Khofifah ingin memastikan proses distribusi minyak berjalan lancar sampai ke masyarakat.

"Kemarin saya lihat ke toko ritel modern di Pasuruan, dan stok minyak harga eceran tertinggi (HET) Rp 14 ribu itu kosong, dan sudah tidak dipasok selama seminggu. Hari ini saya datang ke salah satu pabrik minyak, dan saya ingin pastikan ada proses distribusi dari produsen," kata Khofifah di Pabrik Minyak PT Wilmar Nabati, Gresik, Senin (7/2/2022).

Khofifah menegaskan rantai pasokan dari produsen minyak goreng hingga ke masyarakat menjadi sangat penting, di tengah kelangkaan yang terjadi saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

khofifah sidak pabrik minyak gorengFoto: Dok. Pemprov Jatim

"Saya, Pak Kapolda Jatim, Pak Pangdam V/Brawijaya ingin memastikan dari produsen, proses distribusi berjalan seperti sedia kala. Tapi kalau misalnya di pasar ritel modern terjadi kelangkaan, pasti ada rantai pasok yang missing link. Nah saya ingin tahu di titik mana missing link itu, apa di distributor atau di mana," terangnya.

Untuk sementara, pihak Wilmar telah menyampaikan kepada Gubernur Khofifah bahwa proses produksi dan distribusi tetap berjalan seperti normal.

ADVERTISEMENT

Khofifah mewanti-wanti seluruh pihak menjalankan kebijakan presiden soal HET minyak goreng. "Saya kira kita semua punya kewajiban mengamankan kebijakan Presiden yang ingin menguatkan kembali daya beli masyarakat untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga sesuai HET," tegasnya.

Khofifah menambahkan, kebutuhan masyarakat Jatim terhadap minyak goreng, dalam 30 hari mencapai 59 ribu ton. Angka tersebut sesungguhnya bisa dipenuhi oleh produsen.

"Jadi kita berharap bahwa rantai pasokan bisa berjalan sesuai kebutuhan masyarakat Jatim, 59 ribu ton per bulan kebutuhan warga Jatim. Sesungguhnya itu terpasok cukup, harapannya itu bisa dipenuhi sesuai HET pemerintah," tandasnya.




(iwd/iwd)


Hide Ads