Laskar Ganjar Puan (LGP) Jatim mendorong Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama Ketua DPR RI Puan Maharani duet di Pilpres 2024 mendatang. Keduanya merupakan kader PDIP.
Pengamat Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam menyebut kemungkinan keduanya berpasangan sangat terbuka dan memungkinkan.
"Possible. Dalam politik semua serba mungkin tergantung situasi dan keadaan mutakhirnya. Apalagi PDIP bisa memajukan calon sendiri. Jika kehendak Bu Mega menghendaki seperti itu, bisa saja terjadi dan mungkin," kata Surokim kepada detikJatim, Minggu (6/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surokim menilai Ganjar Pranowo merupakan pengantin dalam perjalanan menuju Pilpres 2024 kali ini. Semua partai, termasuk figur potensial Cawapres akan melirik Ganjar.
"Ganjar paling mempesona dan seksi, semua tergiur untuk menggandeng dan memingitnya. Bisa tembus elektabilitas 18 persen (survei) dengan kenaikan signifikan, saya pikir menjadi modal penting untuk Mas Ganjar dan menjadi daya pikat. Namun semua orang tahu bahwa pencalonan harus lewat partai dan PDIP tentu masih menjadi pilihan prioritas, apalagi beliau juga kader genuine PDIP," kata Surokim.
"Ganjar-Puan itu pilihan realistis sebenarnya, karena Mas Ganjar butuh kendaraan partai dan Mbak Puan di PDIP termasuk kader utama, dan elite ya. Upaya untuk menggandengkan keduanya menurut saya adalah upaya realistis," sambungnya.
Surokim yang juga salah satu peneliti senior SSC menilai PDIP tentu tidak bisa memandang sebelah mata Ganjar. Jika elektabilitas Ganjar terus naik, maka PDIP harus mempertimbangkan Gubernur Jateng tersebut. Namun, keputusan PDIP akan bergantung pada kehendak Megawati.
"PDIP memang harus mempertimbangkan Ganjar, dengan kondisi saat ini, saya kira kerugian jika tidak memandang Ganjar. Namun, kembali lagi ke kehendak Bu Mega, karena figur alternatif di PDIP ini banyak, ada Mbak Puan juga, ada Mas Prananda juga," ungkapnya.
Dekan Fisip Universitas Trunojoyo ini menambahkan, cek ombak Ganjar-Puan di Jatim merupakan langkah yang baik untuk melihat respons publik. Namun, PDIP adalah Megawati, dan seluruh keputusan ada di tangan Mantan Presiden RI tersebut.
"Upaya untuk memasang-masangkan para paslon penting untuk mengetes ombak dan juga memantik reaksi publik. Tapi semua orang tahu, PDIP itu apa kata Bu Mega yang notabene sangat berpengalaman dalam kontestasi Pilpres dan juga Pilkada. Beliau tentu punya hitung-hitungan cermat dan selama ini sulit membaca kehendak beliau," tandas Surokim.
(iwd/iwd)