Program Banyuwangi Rebound terus digulirkan oleh Pemkab Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengajak peran serta segenap elemen masyarakat, termasuk media dan wartawan, terus menggaungkan program ini.
Hal itu terungkap dalam talk show bertajuk 'Peran PWI Mendorong Suksesnya Banyuwangi Rebound' dalam rangka pelantikan pengurus PWI Banyuwangi, sekaligus memperingati Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2022, yang digeber di Pendapa Sabha Swagata Blambangan, Sabtu (5/2/2022).
Empat narasumber dihadirkan, mereka adalah Bupati Ipuk Fiestiandani, Kapolresta Banyuwangi Kombes Nasrun Pasaribu, Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, dan Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bupati Ipuk mengakui bahwa sejauh ini masih banyak warga yang belum mengetahui tentang Banyuwangi Rebound. Untuk itu, dia berharap media dapat menulis atau menyampaikan Banyuwangi Rebound agar konsep Banyuwangi Rebound lebih dipahami masyarakat.
Menurut Ipuk, Banyuwangi Rebound dibuat dalam rangka mendapatkan energi dan motivasi baru setelah selama dua tahun Banyuwangi sangat terdampak pandemi COVID-19.
"Dahulu, awal Pak Anas (Bupati periode 2010-2021 Abdullah Azwar Anas, Red) menjabat, beliau mencetuskan program 'I Love Banyuwangi', semangat cinta Banyuwangi untuk sama-sama membangun daerah. Saat ini, ketika saya menjabat, saya ingin ada motivasi baru. Saya yakin, masyarakat Banyuwangi sudah sangat mencintai daerah ini. Namun, saya ingin kecintaan itu didorong dengan semangat baru agar kita semua bisa bergerak maju dan mencapai target di masa pandemi COVID-19," bebernya.
Ipuk menjelaskan, arsitektur Banyuwangi Rebound dibangun di atas optimisme. Arsitektur dimaksud mencakup tiga pilar dan dua fondasi penting. Pilar tersebut meliputi tangguh pandemi, pulihkan ekonomi, dan merajut harmoni. Sedangkan fondasi yang menopangnya adalah pelayanan publik yang excellent dan partisipasi aktif publik.
"Ini adalah gerakan yang menyeluruh. Menjangkau seluruh sektor dan pemangku kepentingan untuk membawa Banyuwangi mampu melakukan rebound," kata Ipuk.
Ipuk berharap, seluruh masyarakat terlibat dalam tiga pilar ini. Termasuk PWI Banyuwangi. "Mari bersama-sama mengembalikan Banyuwangi menjadi Banyuwangi yang hebat. Targetnya apa? Pasti kesejahteraan rakyat Banyuwangi," tegasnya.
Sementara itu, Kapolresta Kombes Nasrun Pasaribu menyatakan, dari garis besar Banyuwangi Rebound, pihaknya akan mengambil sisi sebelah kiri dan sebelah kanan.
"Tugas Pokok kami adalah Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2022 tentang kepolisian. Salah satunya dalam hal keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Sehingga ini selaras," ujarnya.
Menurut Kapolresta Nasrun, sesuai UU tersebut, suatu wilayah harus aman. Jika tidak aman, kolaborasi tidak akan berjalan dengan baik. "Namun, jika suatu wilayah aman akan menghasilkan investasi yang meningkat, kita bisa menikmati seluruhnya, masyarakat bisa bekerja dengan baik dan tenang," kata dia.
Lebih jauh Nasrun menuturkan, pihaknya telah menjalankan program setiap hari pukul 10.00 menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan sikap sempurna. "Itu dimulai dan ditanamkan dari kita sendiri. Itu akan kami perluas untuk dapat menjadikan patriotisme dan nasionalisme dan mampu mengangkat Banyuwangi menjadi kabupaten terbaik di Indonesia," ujarnya.
Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim menyatakan, terdapat dua variabel penting diskusi yang digagas PWI Banyuwangi kemarin. Variabel pertama adalah Peran PWI, sedangkan variabel kedua adalah Banyuwangi Rebound.
"Ini luar biasa. Tagline rebound ini seharusnya diambil di tingkat Nasional, karena ekonomi nasional sedang rebound juga. Seharusnya Indonesia Rebound, tetapi yang muncul adalah Banyuwangi Rebound," ujarnya.
Berkaitan peran PWI, Lutfil menegaskan, dirinya selalu mengatakan kepada anggota PWI di Jatim bahwa kompetensi bukan sekadar kompeten dalam hal ilmu atau teori kejurnalistikan. Bukan pula sekadar kompeten dalam hal pengetahuan, tetapi juga harus kompeten secara etik dan moral. Anggota PWI juga harus kompeten dalam mengambil peran kontrol sosial.
"Selain itu, yang terpenting adalah mengambil peran besar untuk memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan bangsa, baik di daerah maupun persoalan Nasional," bebernya.
Menurut Lutfil, program yang dilakukan Pemkab Banyuwangi sangat luar biasa. Misalnya belanja ke pasar tradisional dan UMKM, Warung Naik Kelas, serta membangun sektor pertanian. "Maka, teman-teman pers, khususnya anggota PWI perlu menjadi backbone, mengambil peran menyampaikan kepada publik dan mengoreksi jika ada program yang keliru," pungkasnya.
(sun/iwd)