Saat ini kasus aktif COVID-19 sedang melonjak. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes). Agar Surabaya tidak naik ke PPKM Level 2.
Eri meminta warga terus waspada dan saling menjaga. Sebab, jika Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit terisi lebih dari 20 persen, level PPKM di Surabaya akan naik. Sementara ini, Surabaya masih mempertahankan PPKM Level 1.
"Kalau yang dirawat di RS lebih dari 20 persen, maka kita akan jadi Level 2. Makanya saya titip betul kepada warga Surabaya, jangan pernah jemawa. Jangan pernah kita ini merasa sehat, tolong jaga prokesnya," kata Eri kepada detikJatim Jumat (4/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menginginkan warga Surabaya memahami pentingnya penggunaan masker agar tidak menularkan ke orang lain. Karena COVID-19 varian Omicron kerap menginfeksi tanpa gejala (OTG).
"Jika banyak yang tertular, ekonomi berhenti, orang jualan nggak bisa, apakah itu yang kita mau? Apakah kita ini berbuat kepada diri sendiri yang akhirnya menyakiti orang lain? Berarti kita mendzolimi orang lain," tutur Eri.
Maka dari itu, Eri meminta tolong pada warga Surabaya taat prokes. Karena itulah yang menjaga dari penularan COVID-19, khususnya varian Omicron.
"Jadi tidak ada lagi namanya jemawa. Yang paling penting itu, tolong tancapkan di hati. Jangan kita ini menjadi orang yang menzolimi orang lain karena kita menularkan sesuatu dalam diri kita yang tak pernah kita sadari. Tolong jaga saudara-saudara kita yang lainnya," ujar Eri.
Eri juga meminta masyarakat agar tidak menyepelekan COVID-19 hanya karena berprinsip semua yang terjadi merupakan kehendak Tuhan YME.
"Kalau dibilangi nanti bilangnya 'wis gapopo itu kehendak gusti Allah'. Lho ya semua kehendak gusti Allah memang. Tapi manusia harus berusaha. Itu sama saat manusia mau makan, berdoa saja ya nggak hadir makanannya," pungkas Eri.
(hse/iwd)