Seorang Siswa SMP di Banyuwangi Positif COVID-19, Satu Kelas Isoman

Seorang Siswa SMP di Banyuwangi Positif COVID-19, Satu Kelas Isoman

Ardian Fanani - detikJatim
Jumat, 04 Feb 2022 11:01 WIB
SMPN 1 Banyuwangi
SMPN 1 Banyuwangi (Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Seorang pelajar SMPN 1 Banyuwangi terpapar COVID-19. Hal ini membuat teman satu kelas terpaksa melakukan isolasi mandiri (Isoman) Tracing dan testing pun dilakukan Satgas COVID-19 Banyuwangi kepada teman sekelas dan guru pengajar kelas IX di salah satu SMP favorit di Banyuwangi.

Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Banyuwangi, Amir Hidayat, membenarkan adanya murid SMP 1 Banyuwangi yang terpapar COVID-19. Begitu mendengar kabar tersebut, satgas langsung melakukan tracing dan testing. Rapid tes antigen pun dilakukan kepada satu kelas itu. Beruntung tidak ada penularan.

"Satu kelas dirapid alhamdulillah negatif semua," jelas Amir Hidayat, Jumat (4/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski hasil tracing negatif, namun Satgas merekomendasikan untuk semua kontak erat agar melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Isolasi mandiri ini rencananya akan dilaksanakan selama 14 hari. Namun tidak menutup kemungkinan masa isolasi ini bisa berkurang.

"Kemarin kami minta, kalau memungkinkan tidak sampai 14 hari, di hari kelima atau kesepuluh nanti dicek lagi semua, apakah positif atau tidak, kalau positif langsung kita PCR," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Satgas COVID-19 Banyuwangi tidak menyebutkan dari mana murid yang dinyatakan positif COVID-19 itu terpapar. Dia hanya menjelaskan murid tersebut diketahui positif COVID-19 Rabu, 2 Februari 2022.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno menyatakan, tracing dan testing tidak hanya dilakukan pada teman sekelas murid yang terpapar COVID-19. Melainkan juga guru pengajarnya. Dia bersyukur hasil rapid antigen yang dilakukan seluruhnya negatif, baik itu murid dan gurunya.

"Setelah di lakukan swab terhadap teman-teman sekelas dan gurunya semuanya negatif," tegasnya.

Suratno menyimpulkan, kasus ini bukanlah klaster. Karena diduga murid tersebut tertular dari luar sekolah dan teman sekelas serta gurunya tidak ada yang tertular.

"Dan kesimpulan kita bukan klaster sekolah karena hanya satu anak dan juga tidak menular pada yang lainnya," tegasnya lagi.

Oleh karena itu, pihaknya melakukan pembatasan belajar bagi teman sekelas murid yang terpapar COVID-19 di Banyuwangi tersebut. Mereka diminta untuk melakukan proses belajar mengajar dari rumah.

"Untuk kelas anak yang ada kasus itu diistirahatkan untuk belajar di rumah selama 5 hari sesuai SKB 4 menteri," pungkasnya.




(fat/fat)


Hide Ads