Kasus Omicron di Jatim Meningkat, Ini Upaya Pemprov Cegah Sebarannya

Kasus Omicron di Jatim Meningkat, Ini Upaya Pemprov Cegah Sebarannya

Faiq Azmi - detikJatim
Kamis, 03 Feb 2022 08:13 WIB
Kadinkes Jatim Dr Erwin Astha Triyono
Kadinkes Jatim Dr Erwin Astha Triyono (Foto: Faiq Azmi)
Surabaya -

Kasus terkonfirmasi COVID-19 varian Omicron di Jatim kembali bertambah. Dari sebelumnya 26 kasus, kini bertambah 82 menjadi 108 kasus.

"Dari data ITD yang diberikan ke Dinkes Jatim, ada tambahan 82 kasus Omicron Jatim. Kini total ada 108 kasus Omicron di Jatim," kata Kadinkes Jatim Dr Erwin Astha Triyono dalam keterangannya, Kamis (3/2/2022).

Erwin menjelaskan sejumlah langkah dari Pemprov Jatim, di antaranya percepatan vaksinasi. Menurut Erwin, sebanyak 63 persen pasien yang terpapar Omicron di Jatim sudah divaksinasi lengkap 2 dosis dan tidak bergejala sampai bergejala ringan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya dengan vaksinasi dapat mengurangi tingkat keparahan akibat COVID-19. Namun upaya vaksinasi saja tidak cukup, harus dibarengi dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Hal ini penting dilakukan untuk menjamin seseorang aman dari tertular maupun menularkan COVID-19 kepada orang lain," terangnya.

Selain itu, Pemprov Jatim juga mulai melaksanakan surveilans ketat COVID-19, termasuk dengan mengintensifkan pemeriksaan dan pelacakan kontak erat kasus COVID-19 untuk deteksi dini kasus dan pencegahan penularan lebih cepat di komunitas.

ADVERTISEMENT

Pemprov Jatim juga terus mengampanyekan protokol kesehatan dengan pendekatan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan), serta mengoptimalkan pelaksanaan 3T (testing, tracing, dan treatment).

"Selain itu juga perlu mempertimbangkan faktor ventilasi udara, durasi dan jarak interaksi untuk mengurangi risiko penularan COVID-19, serta mengoptimalkan pelaksanaan surveilans aktif, utamanya pada PTM terbatas sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan oleh Kemenkes," ungkapnya.

"Untuk kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan, Pemprov Jatim melakukan self assesment kesiapan rumah sakit, meningkatkan rasio tempat tidur untuk penanganan COVID-19, menyiapkan pengaturan SDM Kesehatan dan non kesehatan dalam mengantisipasi lonjakan kasus, melakukan pemenuhan logistik kesehatan, menyiapkan alur pelayanan pasien dan sistem rujukan pasien COVID-19," sambungnya.

Sementara Kalaksa BPBD Jatim Budi Santosa mengungkapkan langkah kongkret Pemprov mencegah penyebaran Omicron. Salah satunya BPBD Jatim bersama sejumlah OPD dan relawan di Surabaya melakukan sterilisasi COVID-19 dalam bentuk penyemprotan disinfektan dan pembagian masker di Terminal Purabaya, Sidoarjo.

Budi menjelaskan, penyemprotan disinfektan dan pembagian masker ini dilakukan dengan melibatkan unsur pentahelix, mulai dari kalangan Dishub Jatim, Satpol PP Jatim, TNI, Polri, dan sejumlah relawan, di antaranya Komunitas Jogoboyo, Gus Durian, serta elemen masyarakat Jatim lainnya.

Langkah ini, menurutnya, merupakan tindak lanjut dari Apel Pamor Keris (Patroli Motor Penegakan Protokol kesehatan di Masyarakat) bersama Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya, di lapangan Makodam Jatim, beberapa waktu lalu.

"Yang kita lakukan ini merupakan bagian dari tindaklanjut Apel Pamor Keris itu dengan penegakan 5M dan 3T," katanya.

Selain di Terminal Purabaya, Tim Gabungan BPBD Jatim bersama relawan rencananya juga akan menggelar acara serupa di terminal-terminal lain, pasar-pasar dan tempat keramaian lainnya.

"Dengan Dinas Kesehatan, kita coba nanti lebih lengkap lagi dengan TNI Polri. Kita nanti coba awali di tempat-tempat keramaian dan tempat-tempat kerumunan lain," tandas Budi.




(iwd/iwd)


Hide Ads