Vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak sudah berjalan. Beragam reaksi muncul saat anak menghadapi jarum suntik. Kebanyakan mereka menangis, lari ketakutan, hingga minta dipangku.
Di Bondowoso, petugas dan nakes pun mencari trik untuk membangkitkan beban psikis anak dalam menghadapi vaksinator. Salah satunya, dengan mengajak anak melakukan tos atau high five. Yakni, gerakan tangan dua orang dengan bersamaan mengangkat tangan dan menepuk telapak tangan satu sama lain.
Tak disangka ternyata langkah itu manjur. Hal ini menjadi model trauma healing atau penyembuhan trauma unik yang dilakukan oleh polisi pada siswa yang sedang vaksinasi di Kabupaten Bondowoso.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Caranya, si anak yang mau divaksin kita ajak tos dulu," kata salah seorang petugas pendamping dari Polres Bondowoso, Iptu Martono, ditemui di lokasi vaksinasi, Rabu (2/2/2022).
Langkah semacam ini cukup mujarab. Anak yang semula ketakutan, menjadi berani. Mungkin, mereka merasa bangkit semangatnya dan petugas dinilai sebagai teman yang tak perlu ditakuti.
"Ini juga upaya trauma healing. Karena biasanya anak melihat petugas kesehatan berbaju putih dan polisi berseragam saja sudah merasa takut duluan kan," imbuh Martono.
Sementara salah seorang siswa di Maesan, Oky, mengaku akhirnya tak merasa takut dengan petugas kesehatan hingga polisi yang terlibat dalam vaksinasi.
"Iya, awalnya takut. Tapi setelah diajak tos sama pak polisi tadi, jadi berani. Pak polisi jadi seperti bapak saya sendiri," ujar Oky, seraya tertunduk malu.
(hil/iwd)