Kasus aktif COVID-19 di Surabaya terus bertambah, data per (30/1/2022) ada 262 kasus aktif. Pemkot Surabaya pun kembali menutup taman.
Sebelumnya, ada 8 taman yang sudah dibuka dan kini ditutup kembali. Hal ini untuk mengantisipasi adanya penyebaran COVID-19 varian Omicron di Kota Pahlawan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Hebi Agus Djuniantoro mengatajan, penutupan ini dimulai pekan ini. Tetapi, pada hari Senin-Jumat taman tetap buka seperti biasa, mulai pukul 06.00 - 11.00 WIB dan 14.00 - 17.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taman yang buka hanya diperbolehkan untuk kegiatan edukasi. Sedangkan di hari Sabtu - Minggu, taman ditutup untuk umum dan kegiatan rekreasi.
"Sementara Sabtu dan Minggu kita tutup dulu. Kalau untuk keperluan edukasi tetap kita buka, karena kan tatap muka masih berlangsung dan ada beberapa anak SD dan SMP yang membutuhkan pembelajaran di lapangan. Kalau untuk fungsi rekreasi kita tahan dulu," kata Hebi, Minggu (30/1/2022).
8 Taman tersebut yaitu Taman Flora, Taman Sejarah, Taman Cahaya, Taman Harmoni, Taman Pelangi, Taman Kebun Bibit, Taman Prestasi dan Taman Ekspresi.
Selain taman, car free day (CFD) juga ditiadakan sementara. CFD yang ditutup di Jalan Kertajaya dan Jalan Kembang Jepun. Penutupan taman dan CFD belum bisa memastikan sampai kapan.
"Sebenarnya, output dari CFD itu untuk mengurangi polusi udara. Tapi yang terjadi ketika CFD masyarakat kumpul-kumpul, maka kami menunda dulu CFD-nya, sampai dengan waktu yang ditentukan dan Omicron mereda," jelasnya.
Hebi memastikan penutupan taman dan CFD ini tidak terlalu berdampak dengan pemulihan ekonomi di Kota Surabaya. "Kalau Omicron perkembangannya tidak terlalu signifikan, nanti kita buka lagi. Yang paling penting, jangan sampai mengganggu pertumbuhan ekonomi, kalau ingin olah raga masyarakat bisa memanfaatkan Gelora Pancasila," pungkasnya.
(iwd/iwd)