TNI-Polri dan BPBD Kabupaten Kediri menggelar apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam. Apel digelar mengantisipasi bencana hidrometeorologi.
Apel kesiapsiagaan tersebut digelar di lapangan Desa Paron, Ngasem, Kabupaten Kediri. Apel ini penting Hal tersebut menyusul rekomendasi dari BMKG Jawa Timur jika puncak musim hujan tahun 2022 berada pada bulan Februari.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat memimpin apel dalam sambutannya menyampaikan bahwa adanya potensi peningkatan curah hujan kemungkinan berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, sehingga perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada beberapa titik yang di anggap rawan terjadi bencana alam seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang atau puting beliung yang umumnya berada di kawasan lereng pegunungan.
"Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan pada puncak musim hujan. Maka perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi," kata Mas Dhito, Kamis (27/1/2022).
Dalam kesempatan tersebut Mas Dhito secara khusus juga meminta kepada Dinas PUPR dan Dinas Perkim agar jalur evakuasi Gunung Kelud diperhatikan, terutama Desa Bedali dan Sempu Kecamatan Ngancar, jangan sampai kejadian yang tidak diharapkan terjadi dan evakuasi terhambat karena jalan tidak baik.
"Saya minta ini, tolong dicatat saya tidak main-main, akses jalan Sempu-Bedali agar diperhatikan. Jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan," tegas Mas Dhito.
Mas Dhito juga mengimbau kepada masyarakat yang berada di kawasan pegunungan jika mendapati wilayah yang rawan bencana kiranya segera melaporkan ke BPBD.
(iwd/iwd)