3 Warga Jatim Jadi Korban Tewas Bentrokan Maut di Sorong

3 Warga Jatim Jadi Korban Tewas Bentrokan Maut di Sorong

Hana Septiana - detikJatim
Kamis, 27 Jan 2022 14:49 WIB
Penyebab bentrok di Sorong, Papua Barat mulai dicari tahu usai banyak pihak yang berguguran. Diketahui, bentrok terjadi pada Selasa (25/1) lalu.
Double O tempat bentrok di Sorong (Foto: ANTARA FOTO/OLHA MULALINDA)
Surabaya -

Polisi merilis daftar 17 korban tewas bentrokan di Sorong, Papua Barat. Tiga di antaranya dipastikan warga Jatim. Mereka berasal dari Surabaya dan Malang.

Dilihat detikcom, Kamis (27/1/2022), Polda Papua Barat melalui akun Instagram @humaspoldapapuabarat merilis daftar nama korban tewas dalam insiden yang terjadi pada Selasa (25/1) dini hari itu.

"Berikut kami memberitahukan daftar nama korban yang meninggal dunia (MD) atas dibakarnya Double O (DO) oleh massa," demikian tulis Humas Polda Papua Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para korban tewas berstatus pengunjung dan karyawan Double O. Para korban tewas ini telah dievakuasi ke RS Solube Solu, Kota Sorong.

"Jadi 17 itu tiga pengunjung berarti 14 karyawan, pemain band, vokalis, karyawannya semua," kata Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi kepada detikcom, Selasa (25/1).

ADVERTISEMENT

Tiga dari 17 orang yang tewas telah dipastikan keluarganya berasal dari Jatim, yakni 2 dari Surabaya dan 1 dari Malang.

Berikut daftar namanya:

1. Cristian Wahyu Dianto, alamat keluarga Surabaya
2. Desra Wahyudi Achiruluis M, alamat keluarga Surabaya
3. Mahfud Basuni, alamat keluarga Malang

Sebelumnya, polisi mengungkap bentrokan maut antarkelompok pemuda Kei dan Pelauw asal Maluku di Kota Sorong, Papua Barat, diawali perkelahian pemuda pada malam Minggu. Pertikaian ini sempat didamaikan sejumlah pihak, namun bentrokan kembali pecah dan menewaskan 18 korban, termasuk 17 warga biasa yang tewas terbakar di tempat hiburan malam (THM) Double O.

"Semua berawal dari anak muda semuanya. Anak muda yang ribut terus mengaitkan dengan kelompoknya (Kei dan Pelauw). Itu terjadi di malam Minggu," kata Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi.

Perkelahian pada Sabtu (22/1) malam itu berlanjut hingga Minggu dini hari. Pertikaian sempat diselesaikan secara kekeluargaan antarkelompok.

"Kemudian sudah diselesaikan, namun ternyata belum (belum damai), ya masih ada dendam, terjadi ribut lagi di situ, ada penganiayaan lagi, luka," kata Adam.




(iwd/iwd)


Hide Ads