Kasus COVID-19 di Jatim bertambah 238 pada Rabu (26/1). Tambahan ini membuat kasus aktif Corona di Jatim sebanyak 664.
"Hari ini secara nasional ada 7 ribu kasus lebih, di Jatim tambah 238. Tren provinsi di Jawa Bali memang naik dalam beberapa hari ini," kata Dr Makhyan Jibril, Jubir Satgas COVID-19 Jatim kepada detikcom, Kamis (27/1/2022).
Jibril mengatakan kenaikan kasus pada awal Januari 2022 ini sudah diprediksi. Sebabnya, pasca dua minggu setelah Nataru, selalu ada kenaikan kasus, contohnya saat Januari 2021 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jibril mengatakan ada dua kota yang menyumbang hampir setengah dari penambahan kasus COVID-19 di Jatim, yakni Kota Malang dan Kota Surabaya.
"Hasil tracing di Kota Malang dan Kota Surabaya adalah klaster keluarga, dan mayoritas baru saja melakukan perjalanan baik luar negeri dan dalam negeri," katanya.
Pada Rabu (26/1) ini, tambahan kasus COVID-19 di Kota Surabaya sebanyak 74. Sedangkan Kota Malang sebanyak 34.
Jibril menambahkan, Satgas akan terus mengoptimalkan 3T (tracing, testing, treatment) untuk mendeteksi penyebaran Omicron, termasuk juga COVID-19.
"Karena Omicron ini gejala ringan, ada kemungkinan belum terdeteksi. Kita optimalkan 3T, untuk mencari varian Omicron, testing kita satu satu minggu di atas 100 ribu per minggu. Pada kasus yang dicurigai Omicron akan kita kirim sample ke ITD," katanya.
"Kita sinergi dengan seluruh elemen untuk mengingatkan kembali bahwa pandemi COVID-19 masih ada, dan prokes harus tetap disiplin. Selain vaksinasi yang bisa menurunkan keparahan pasien yang terpapar, kita juga harus terus menerapkan prokes untuk menekan penyebaran," tandasnya.
Hingga Rabu (26/1), kasus aktif COVID-19 di Jatim sebanyak 664. Tertinggi ada di Kota Malang yakni 157 kasus. Kemudian di Kota Surabaya sebanyak 95 kasus, lalu di Sidoarjo sebanyak 55 kasus.
(iwd/iwd)