Banjir kembali menggenangi jalan poros antar Kecamatan Sukodadi-Paciran, tepatnya di Desa Pucangro, Kecamatan Kalitengah. Tingginya air membuat polisi memasang garis polisi di sepanjang jalan agar pengguna jalan tidak terperosok.
Jalan poros yang berada di Desa Pucangro, Kecamatan Kalitengah ini sudah sepekan ini kembali terendam banjir akibat luapan Bengawan Njero setinggi lebih kurang 50 cm. Selain terendam banjir, kondisi jalan sepanjang lebih kurang 700 meter di desa ini juga mengalami kerusakan yang membahayakan pengguna jalan.
"Inggih (iya, red). Kelihatannya lebih parah dari tahun kemarin," kata Fauzan, salah seorang guru MA Matholiul Anwar Simo Sungelebak, Kecamatan Karanggeneng kepada wartawan, Senin (24/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengantisipasi agar tidak ada siswanya yang menjadi korban karena terjatuh, lanjut Fauzan, pihak sekolah menyediakan kendaraan khusus antar jemput menuju sekolah dari lokasi yang aman dan tidak terendam banjir.
Titik penjemputan, menurut Fauzan, dari wilayah selatan Rawa Pucangkro karena jalur sepeda motor sudah sangat berat.
"Untuk anak-anak MA Mawar kita sediakan armada penjemputan (khusus) dari wilayah selatan Rawa Pucangro, karena jalur sepeda motor sudah sangat berat khususnya untuk anak putri," ujarnya.
Sementara, banjir yang masih belum teratasi mengharuskan kendaraan bermotor yang melintas harus lebih berhati - hati. Pasalnya salah memilih jalur, maka berbahaya bagi mereka. Beruntung garis polisi sekarang sudah dipasang sehingga pengendara motor yang berusaha lewat jalur pinggir tak lagi khawatir salah jalur dan tercebur sungai.
"Pembatasan pinggir jalan diberikan agar semua kendaraan yang melintas mengetahui," kata Kanit Kamsel Satlantas Polres Lamongan Ipda Hadi Siswanto.
Sementara, Kepala Dinas PU Bina Marga Lamongan, Sujarwo mengatakan, ruas jalan yang ada di Desa Pucangro ini akan mendapatkan peningkatan jalan tahun ini dengan konstruksi cor beton atau CBC. Selain itu, ruas jalan ini juga akan ditinggikan dengan urugan sirtu/agregat A.
"Saat ini persiapan dokumen lelang untuk selanjutnya akan kita lelang dan dilaksanakan kira-kira bulan Maret/April dengan pagu anggarannya Rp 4,8 M dengan panjang kurang lebih 1,2 km," jelasnya.
Untuk diketahui, ruas jalan poros yang ada di Desa Pucangro, Kecamatan Kalitengah ini sempat menjadi lokasi aksi 'angon bebek' pemuda Lamongan. Aksi 'angon bebek' para pemuda yang terbilang unik ini sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap lambannya pemerintah dalam mengatasi banjir di Lamongan.
(fat/fat)