Median tengah jalan di jalan nasional Lamongan ditutup demi keselamatan. Namun warga Desa Rejosari, Kecamatan Deket, memprotes kebijakan itu.
Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (FLLAJ) Lamongan pun mengadakan pertemuan dengan warga terhadap protes tersebut. Dan hasil pertemuan mengabulkan keinginan warga. Media jalan di desa tersebut dibuka
Lokasi median jalan yang dibuka yaitu kurang lebih 100 meter ke timur dari akses masuk Desa Rejosari. Namun, sebelumnya akan dilakukan survei lokasi bersama untuk menentukan titik pembukaan yang tepat pada median jalan dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan pengguna jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembangunan jalan di jalur poros Lamongan-Gresik menimbulkan satu polemik karena adanya pemanjangan median jalan yang sejatinya untuk keselamatan jalan," kata Kasat Lantas Polres Lamongan AKP Aristianto Budi Sutrisno usai mengikuti rapat Forum Lalu Lintas Kabupaten Lamongan, Jumat (21/1/2021).
Hanya saja, ungkap Aris, pemanjangan median jalan ini menjadi keresahan bagi masyarakat Desa Rejosari karena semakin jauhnya putaran balik atau u-turn warga menuju ke kota Lamongan. Melihat adanya permasalahan tersebut, lanjut Aris, Forum LLAJ Lamongan menggelar rapat pembukaan median jalan yang di hadiri langsung oleh masyarakat Desa Rejosari dan pemangku kepentingan jalan mulai dari tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten.
"Hal ini menjadikan konsentrasi tersendiri bagi Forum Lalu Lintas Kabupaten Lamongan untuk hadir memberikan solusi kepada masyarakat," ujarnya.
Rapat Forum LLAJ ini, ungkap Aris, untuk mencapai kesepakatan dengan tujuan utama keselamatan dalam berkendara. Pertimbangannya, jelas Aris, di sepanjang jalan tersebut banyak perusahaan atau pabrik dan untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas maka diperlukan kelengkapan sarana prasarana jalan.
"Agar dipertimbangkan beberapa aspek yaitu keselamatan warga dan kenyamanan warga, jika median jalan dibuka maka kendaraan besar tidak boleh putar balik di situ karena bisa menimbulkan kemacetan dan dipasang rambu peringatan di jalan tersebut," ungkap Aris.
Adapun hasil dari forum tersebut, papar Aris, median jalan kurang lebih 100 meter ke timur dari akses masuk Desa Rejosari. Namun sebelumnya akan dilakukan survei lokasi bersama untuk menentukan titik pembukaan yang tepat pada median jalan dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan pengguna jalan.
"Agar tetap dievaluasi perkembangan dari pembukaan median jalan agar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas dan tetap menjadi keselamatan bersama," tambah ketua Forum LLAJ Moh. Nalikan.
Kepala Desa Rejosari Suprapto mengapresiasi rapat Forum LLAJ yang dipimpin langsung oleh Sekdakab Lamongan itu. Keinginan warga desa untuk membuka median tengah jalan, yaitu kurang lebih 100 meter ke timur dari akses masuk Desa Rejosari dikabulkan.
"Alhamdulillah pak aspirasi warga Rejosari telah diakomodir melalui Forum LLAJ ini," pungkas Suprapto.
(iwd/iwd)