Jabar Masih Banyak Impor Sapi, Ridwan Kamil Jajaki Kerja sama dengan Jatim

Jabar Masih Banyak Impor Sapi, Ridwan Kamil Jajaki Kerja sama dengan Jatim

Hilda Meilisa - detikJatim
Kamis, 20 Jan 2022 16:49 WIB
gubernur jabar ridwan kamil di grahadi bertemu khofifah
Gubernur Ridwan Kamil-Khofifah (Foto: Hilda Meilisa Rinanda/detikcom)
Surabaya -

Gubernur Jabar Ridwan Kamil bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Kang Emil sapaannya, menjajaki sejumlah kerja sama.

Salah satunya terkait swasembada pangan hingga swasembada daging. Kang Emil menyebut Jabar selama ini masih banyak impor sapi. Untuk itu, pihaknya ingin belajar banyak soal pangan dari Jatim.

Kang Emil mengatakan dirinya sudah lama bercita-cita untuk meningkatkan kerjasama dan perdagangan antarprovinsi dengan Jatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh karena itu setelah persiapan sekian lama, hari ini kita tanda tangani dengan berbagai program kongkret seperti salah satunya tadi sudah saya sampaikan penduduk kami 50 juta, swasembada pangan juga menjadi catatan selama COVID-19, ekonomi memang harus dijaga kedaulatan," kata Kang Emil di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (20/1/2022).

Kang Emil mengatakan dirinya ingin belajar dari Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) yang ada di Singosari, Malang.

ADVERTISEMENT

"Jawa Barat masih banyak impor sapi, sehingga kami ingin belajar dari Jawa Timur yang kebetulan Balai Besar Inseminasi Buatan ada di Singosari yang tentunya bisa menjadi tempat kami belajar," imbuhnya.

Selain itu, Kang Emil juga ingin mempelajari soal Rumah Potong Hewan (RPH) di Jatim. "Juga hal-hal industri yang begitu besar, rumah potong hewannya, Jatim yang dikelola dengan baik," tambah Kang Emil.

Khofifah pun membuka lebar peluar kerja sama ini. Dia mengatakan jika Jatim dan Jabar bersatu, bisa menjadi penopang swasembada daging di Indonesia.

"Saya berharap Jabar Jatim kita bersama-sama menjadi bagian dari penopang swasembada daging dan tadi saya sampaikan ada pusat inseminasi buatan di Singosari, ini potensi yang luar biasa," papar Khofifah.

"Jabar punya potensi yang luar biasa. SDMnya banyak, dan menjadi bagian dari kultur masyarakat Jabar untuk mensupport," tambahnya.

Selain budidaya sapi, Khofifah mengatakan kerja sama ini bisa mewujudkan RPH halal. Menurutnya, selama ini sejumlah wilayah di Indonesia masih sering impor daging, sebagian besarnya dari timur tengah dan Malaysia hingga Brunei, yang disupport dari Brazil dari Australia dan New Zealand.

"Karena mereka menyiapkan RPH halal dengan higienis, sangat modern, kita rasanya punya kemampuan untuk itu. Jika ini ditopang Jawa Barat dan Jawa Timur, rasanya tidak sekadar kita bicara swasembada daging, tapi kita bisa menyiapkan RPH halal," harapnya.




(hil/fat)


Hide Ads