Mengintip Bank Sperma Sapi di Lamongan

Mengintip Bank Sperma Sapi di Lamongan

Eko Sudjarwo - detikJatim
Minggu, 16 Jan 2022 11:17 WIB
Bank Sperma di Lamongan
Bank sperma hewan sapi (Foto: Eko Sudjarwo/detikcom)
Lamongan -

Tak banyak yang tahu, di Lamongan ternyata ada bank sperma khusus hewan sapi. Bank ini dilakukan agar populasi sapi bisa terus meningkat. Salah satunya dilakukan dengan inseminasi buatan.

Bank sperma sapi ini berada di kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Jalan Kombespol M Duryat Lamongan. Di salah satu ruangan yang ada di kantor ini ribuan sperma sapi dari berbagai jenis tiba 2 minggu sekali dan disimpan terlebih dahulu di salah satu bagian ruangan.

"Ribuan sperma sapi tiba 2 minggu sekali sebelum kami distribusikan ke inseminator yang tersebar di seluruh kecamatan di Lamongan," kata Kasi Pembibitan Ternak, Disnakeswan Lamongan, Raolan kepada wartawan, Minggu (16/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raolan menuturkan, di wilayahnya ada sebanyak 30 petugas inseminator yang rutin melakukan inseminasi. Inseminasinya sendiri, kata Roulan, relatif sederhana yakni menyuntikkan sperma pejantan berkualitas menggunakan alat Inseminator Gun untuk bisa meningkatkan kualitas anakan sapi yang nanti dilahirkan.

"Keberhasilan tiap tahun diperkirakan 70 persen dari ribuan sperma yang didistribusikan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Raolan menyebut, Sperma ini mereka dapatkan dari Balai Inseminasi Buatan (BIB) Singosari Malang. Saat dikirim ke Lamongan, terang Raolan, sperma sapi ini dikirim dalam bentuk beku yang berada ditabung kontainer bersuhu ruang 169 derajat celsius.

Bank Sperma di LamonganBank Sperma di Lamongan/ Foto: Eko Sudjarwo

Beberapa spesies sapi yang dikirimkan ke Lamongan dalam bentuk sperma sapi tersebut, di antaranya Sapi Limousin, Sapi Putih dan Sapi Brahma. Dan langkah inseminasi buatan ini cukup efektif menjaga populasi hewan jenis sapi di Lamongan.

"Paling banyak di Lamongan jenis Sapi Limousin, yang saat ini diketahui terus berkembang populasinya," imbuhnya.

Peternak sapi di Lamongan, kata dia, lebih memilih beternak sapi pedaging daripada sapi perah. Karena, aku Raolan, terhalang kondisi dan lingkungan yang kurang mendukung, seperti kondisi suhu.

"Sebelumnya di Lamongan juga pernah dilakukan berternak sapi perah, namun hasil produksinya dinilai kurang maksimal karena terhalang oleh kondisi dan lingkungan yang kurang mendukung, di antaranya kondisi suhu," terangnya.

Beberapa tempat yang sempat menjadi lokasi ternak sapi perah tersebut di antaranya Dusun Kucur, Desa Sidomukti, Kecamatan Lamongan, di Kecamatan Mantup, dan di Kecamatan Sukorame. Dengan hasil produksinya yang tak maksimal, ujar Raolan, ternak sapi perah tak bertahan lama.

"Sehingga, peternak sapi Lamongan tidak ada yang tertarik dan lebih memilih kepada sapi pedaging," pungkasnya.




(fat/fat)


Hide Ads