Pemberian vaksin booster COVID-19 dimulai di Kota Malang. Vaksin akan diberikan kepada lansia secara gratis. Lantas bagaimana untuk warga lainnya.
Vaksin booster gelombang pertama dimulai pada hari ini, dengan sasaran warga lanjut usia. Nantinya, vaksin gelombang berikutnya akan di mulai pekan depan.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang dr. Husnul Muarif mengungkapkan, berdasarkan petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ada dua sasaran masyarakat yang berhak menerima vaksin booster.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimana dari kriteria tersebut seluruh penerimanya tidak dipungut biaya atau gratis. "Kriterianya sudah masuk di Juknis Kementerian Kesehatan untuk Januari yakni lansia dan masyarakat rentan. Jadi Senin besok sudah kita laksanakan di Faskes (fasilitas kesehatan). Targetnya tergantung dari ketersediaan vaksin," ucap Husnul saat ditemui usai penyuntikan vaksin booster di mini block office Balai Kota Malang, Kamis (13/1/2022).
Menurut Husnul, penyuntikan vaksin booster kedepan akan dilakukan di sejumlah fasilitas kesehatan di Kota Malang. Yang berjumlah sebanyak 16 puskesmas, 20 rumah sakit, dan 45 klinik.
Warga dengan kriteria yang sudah ditentukan oleh kementerian bakal menerima suntikan vaksin booster jenis Pfizer dan Astrazeneca.
"Kalau skenario awal nanti kita jadwalkan, warga yang sudah dosis satu dan dua itu kembali ke faskes semula untuk melaksanakan dosis ketiga. Untuk Januari itu hanya dua itu saja kategorinya. Masyarakat rentan dan lansia khusus pada Januari, masyarakat lainnya itu nanti menunggu regulasi berikutnya setelah Januari," bebernya.
"Syaratnya, harus punya NIK, umurnya minimal 18 tahun. Kemudian, sudah dosis lengkap, artinya sudah vaksin satu dan dua, dan minimal setelah 6 bulan setelah dosis yang kedua," sambungnya.
Husnul menambahkan, nantinya faskes akan menyosialisasikan ke masyarakat di lingkungannya untuk proses vaksin booster. Mulai dari jadwal, kuota,, hingga bagaimana cara mendaftarkan mendapat suntikan vaksin dosis ketiga.
"Nanti masing-masing faskes akan membuat jadwal dan kuota tiap pelaksanaan vaksinasi booster dan cara bagaimana menginput dan mendaftarkannya. Tentu nanti ada dua, bisa lewat pendaftaran yang dilaksanakan faskes atau nanti datang langsung. Nanti hasil koordinasi siang ini seperti apa, itu yang akan dilaksanakan oleh faskes," imbuhnya.
Husnul menerangkan, ada sebanyak 60 sampai 70 ribu dosis vaksin booster yang ada di Kota Malang telah disiapkan. Dimana jenis vaksin itu terdiri dari vaksin merek Pfizer dan Astrazeneca.
"Jadi nanti dari Kominfo akan ada webnya, tapi sementara petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan, jadi kalau dosis primer yang 1 dan 2 itu Sinovac, maka booster adalah Pfizer atau AstraZeneca. Kalau vaksin primernya AstraZeneca, maka booster adalah Moderna. Tiga itu yang baru dikeluarkan untuk petunjuk teknis booster. Untuk primer Pfizer dan Moderna, belum ada boosternya," tuturnya.
Dikatakan Husnul, untuk dosis ketiga satu orangnya menerima ukuran yang berbeda. Bagi penerima vaksin jenis Astrazeneca dosisnya 0,25 persen. "Sementara untuk Pfizer dosisnya 0,15 mili. Itu karena petunjuknya seperti itu, full dosisnya, untuk AZ itu 0,5 Pfizer itu 0,3 mili," tegasnya.
Terpisah Wali Kota Malang Sutiaji menuturkan, vaksin booster bisa didapatkan gratis bagi masyarakat Kota Malang. Hal ini sudah sesuai dengan instruksi Presiden dan keputusan pemerintah pusat mengenai pemberian vaksin booster.
"Pemerintah sudah memutuskan bahwa ini adalah kewajiban negara hadir di masyarakat maka sekarang tidak berbayar. Uangnya ini uang rakyat juga, memang beli ada yang memang dapat bantuan maka masyarakat tolonglah ditangkap, karena ini belum tahu kapan pandemi ini berakhir. Sehingga diputuskan perlunya booster ini untuk menguatkan vaksin satu dan dua, sehingga nanti herd Immunity terbangun dengan baik," ungkap Sutiaji.
(bdh/bdh)