Masyarakat Sambut Positif Uji Coba Program Subsidi Tepat Pertamina

Masyarakat Sambut Positif Uji Coba Program Subsidi Tepat Pertamina

Advertorial - detikJatim
Sabtu, 01 Apr 2023 00:00 WIB
adv_PERTAMINA
Foto: dok. Pertamina
Surabaya - Masyarakat menyambut positif program Subsidi Tepat yang sedang diujicobakan saat ini di beberapa wilayah di Indonesia. Bahkan, dalam uji coba yang dilakukan di kawasan Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara terjadi peningkatan pendaftar program pengendalian BBM subsidi.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani mengatakan saat ini mulai tampak peningkatan jumlah pendaftar dan pengguna QR Code untuk pembelian Solar Subsidi di masing-masing kota yang menjadi lokasi uji coba penerapan subsidi tepat.

"Di Kabupaten Lumajang, pengguna QR Code meningkat 80%, Kabupaten Jember 30%, dan Bondowoso naik 12%. Berikutnya di Kota Mojokerto peningkatannya mencapai 252% dan di Kabupaten Mojokerto sebesar 80%," katanya dalam keterangan tertulis.

Kondisi serupa terjadi di Kota Kediri yang mengalami peningkatan 26%. Sementara di Kabupaten Kediri melonjak sekitar 25%.

Deden menambahkan uji coba program Subsidi Tepat ini dilakukan untuk menekan penyalahgunaan BBM bersubsidi. Sebab berdasarkan data Kementerian Keuangan, 80% Pertalite dinikmati masyarakat mampu dan 89% solar bersubsidi dinikmati dunia usaha dan masyarakat mampu. Untuk itu, sangat penting untuk melakukan pengendalian distribusi BBM subsidi.

Adapun dukungan untuk penerapan program ini datang dari salah satu warga, Bambang Sapto. Warga Jember pengguna kendaraan Panther ini mengaku sudah mendaftar untuk memperoleh QR Code sejak tiga hari lalu. Dia menilai kebijakan ini tidak menyulitkan karena proses pendaftarannya cukup mudah.

"Saya daftar sendiri dan langsung dapat verifikasinya dalam waktu tiga hari," ujar Bambang.

Sebagai pengguna BBM jenis Solar Subsidi, dia merasa penggunaan QR Code untuk BBM bersubsidi ini akan lebih terarah. Pasalnya, kuota 60 liter per hari untuk konsumen pribadi sudah sangat mencukupi.

"Kalau saya untuk penggunaan dalam kota saja, tidak pernah mengisi sampai full 60 liter," ungkapnya.

Warga lainnya yang juga merupakan Pemilik Perusahaan Tour and Travel P.O Djoko Kendil di Mojokerto, M. Azis Al Huda pun mengaku tidak keberatan mendaftarkan 15 unit bus pariwisatanya untuk mendapatkan QR Code agar bisa mengisi BBM jenis Solar Subsidi.

"Kami mengikuti saja. Itu juga tidak menyulitkan bagi sopirnya karena QR Code-nya bisa di-print dan ditempel di masing-masing kendaraan," katanya.

Sebagai konsumen apalagi pengusaha yang bergerak di bidang jasa, Azis berharap kebijakan ini bisa dilaksanakan sebaik-baiknya agar tidak terjadi pelanggaran. Misalnya, kuota satu kendaraan digunakan kendaraan lain.

Berdasarkan Survei KedaiKOPI, tidak banyak responden yang tahu bahwa Biosolar masuk BBM yang disubsidi pemerintah. Hanya 4,5% responden yang paham akan hal ini.

Survei juga menunjukkan nelayan dan petani, sopir jasa transportasi online, dan pengusaha UMKM menjadi kelompok yang paling dinilai berhak menikmati BBM bersubsidi. Survei ini dilakukan secara tatap muka terhadap 2.400 pengendara bermotor di 34 Provinsi pada 28 November-13 Desember 2022. (adv/adv)