Cerita Mencekam Dewangga saat Ricuh Final SEA Games Indonesia Vs Thailand

Mochamad Saifudin - detikJateng
Kamis, 25 Mei 2023 19:04 WIB
Dewangga dan atlet dayung asal Demak mendapat apresiasi dari Pemkab. Foto: Mochamad Saifudin/detikjateng.
Demak -

Pemain gelandang bertahan Timnas Indonesia, Alfeandra Dewangga Santosa menceritakan suasana mencekam saat final SEA Games kontra Thailand di Kamboja beberapa waktu lalu. Menurutnya situasi tegang melebihi liga di Indonesia.

"Saya juga ikut berantem, lebih serem dari liga Indonesia," ujar Dewangga saat menghadiri undangan dari Bupati Demak Eisti'anah di lingkungan Pemkab Demak, Kamis (25/5/2023).

Dewangga juga mengungkapkan bahwa sejumlah pemain dan manajer timnas dapat pukulan dari pihak lawan. Ia pun turut merasakan kegaduhan usai diganti ke bangku cadangan oleh pelatih Indra Safri.

"Untuk keributan itu mungkin karena tensinya tinggi juga kan, saling serang, saling balas balas goal juga, jadi ya seperti itulah kalau di final," ujar gelandang asal Desa Pucanggading, Kecamatan Mranggen, Demak itu.

Ia pun mengakui sempat berselebrasi dulu atau kena prank usai mendengar peluit suporter sebelum pertandingan babak kedua usai. Menurutnya situasi saat itu cukup tegang dan waktu tambahan yang sudah berlalu.

Seperti diketahui bahwa pelatih Indra Safri sempat memasuki lapangan sepak bola pada akhir babak kedua. Ia juga terlihat memeluk Dewangga sebagai ekspresi kemenangan.

"Kalau masalah prank karena mungkin peluit suporter sama wasit kan sama-sama keras. Jadi saya pikir udah selesai jadi kita semua happy," terangnya.

"Iya sempet (merayakan kemenangan), karena saya sendiri di bens pemain melihat waktunya, tambahan 7 menit, dan itu udah lebih mungkin dari satu menit, jadi kita ngiranya sudah selesai juga," imbuhnya.

Ia menambahkan bahwa informasi timnas akan menghadapi Argentina pada 19 Juni 2023 mendatang, ia siap bertanding. Ia menunggu arahan coach Shin Tae yong.

"Ngikut keputusan coach Sin. Jadi ngikut, kalau dipanggil ya berangkat kalau nggak ya mungkin ada kurangnya juga. Kalau saya optimis bisa dipanggil," terangnya.

Pemain kelahiran 2001 itu saat ini masih menikmati liburan dan memenuhi sejumlah undangan dari pemerintah setempat. Ia juga akan memenuhi undangan presiden dalam waktu dekat ini.

"Kalau saya pelatih kasih izin sampai 5 Juni nanti (libur). Selama libur ketemu Pak Ganjar kemarin, lagi ada info mau ketemu Pak Jokowi juga, jadi minggu ini masih seperti itu. Kalau minggu depan mungkin latihan ringan. Mungkin lebih ke liburan biar nggak stres juga," terangnya.

Ia juga mengungkap tengah mempersiapkan bertanding di klubnya PSIS Semarang pada Liga 1.

"Saya fokus latihan untuk tim karena persiapannya hanya satu bulan saja untuk liga satu. Kalau di timnas kemungkinan terdekat sih kualifikasi piala Asia, mungkin kalau di klub latihan fisik," ujarnya.

Ia bercerita bahwa dia dulu bisa suka bermain sepakbola lantaran sendirian di rumah, kemudian ikut kedua kakaknya bermain sepakbola. Ia mulai serius menekuni bidang sepakbola sejak jenjang sekolah dasar.

"Dari nol dulu karena ikut kedua kakak, saya kan di rumah sendiri jadi gak mungkin ditinggal kan, ikut cuman latihan latihan biasa, lanjut ke SSB, masuk ke diklat PPLP Jawa Tengah, baru masuk Timnas U-19 era coach Fakhri," terangnya.

"Kenal sepak bola SD kelas 1. Ikut PSIS 2019- sampai sekarang belum pernah pindah," sambungnya.

Selengkapnya baca di halaman berikut.




(apl/ahr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork