Jurnalis sport dari kantor berita Associated Press, Rob Harris, mengungkap alasan FIFA urung menyelenggarakan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Melalui akun Twitter pribadinya, @RobHarris, jurnalis asal Inggris itu menyebut kondisi lapangan jadi salah satu sebabnya.
"FIFA merasa bahwa Indonesia tidak akan siap (menggelar Piala Dunia U-20) berdasarkan kunjungan lapangan," tulis Rob Harris di akun Twitternya, dikutip detikNews dalam keterangan tertulis, Senin (3/4/2023).
"Itu menjadi salah satu faktor penyebab pembatalan Piala Dunia U-20 di sana (Indonesia), sementara pembicaraan tentang partisipasi Israel berlangsung," imbuh Rob.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir detikNews, Rob Harris kerap mengungkap berbagai bocoran untuk kasus olahraga besar di media sosialnya. Ia membocorkan soal Piala Dunia U-20 belum mendapatkan konfirmasi. Meski demikian, apa disampaikan Rob memberi sudut pandang yang berbeda.
Sementara, kasus penolakan atas Israel santer dianggap sebagai alasan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Pildun U-20. Namun, penyebab pasti FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah masih menjadi tanda tanya. FIFA tidak menjelaskan detail dalam keterangan resminya,
Sebelum mencoret Indonesia, FIFA melakukan inspeksi di enam stadion yang ditunjuk PSSI untuk gelaran Piala Dunia U-20 pada 21-27 Maret 2023. Inspeksi terakhir bahkan masih berlangsung pada pekan pencoretan dilakukan.
Keenam stadion itu meliputi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Stadion Si Jalak Harupat, Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali, Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, dan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.
FIFA mengawali inspeksinya di Jakarta, tepatnya di SUBGK pada 22 Maret 2023. Rekomendasinya agar lapangan latihan perlu disesuaikan dan tambahan fasilitas pendukung.
Untuk diketahui, Stadion Manahan Solo dikunjungi FIFA pada 25 Maret. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta Rini Kusumandari menjelaskan FIFA telah mengecek lapangan dan tribune media.
"Soal rumput stadion untuk lapangan pertandingan sudah aman dan tribune media juga sudah selesai. FIFA menyebut tak ada masalah, tapi rekomendasinya secara resmi belum disampaikan dari FIFA," jelas Rini.
Stadion terakhir yang ditinjau FIFA adalah Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali pada 27 Maret 2023.
(dil/ams)