Ketua KPU Klaten Primus Supriono mengungkapkan, tidak ada temuan kendala teknis yang signifikan saat pencoblosan Pilkada 2024. Dia mengatakan, kendala teknis di lapangan seperti tertukarnya surat suara antarkecamatan.
Primus mengungkapkan, kendala yang terjadi di lapangan pada saat pencoblosan Pilkada seperti tertukarnya surat suara di tempat pemungutan suara (TPS). Hal itu terjadi pada pagi harinya.
"Pertama evaluasi kita masih terjadi di menit-menit awal itu surat suara ikut (tertukar) ke TPS sebelah," ungkap Primus saat ditemui di kantor KPU Klaten, Senin (2/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Primus menyebutkan, surat suara juga tertukar antarkecamatan. Pihaknya pun meminta agar masalah surat suara yang tertukar untuk diselesaikan.
"Ada beberapa kecamatan yang (surat suaranya) tertukar tapi kita minta selesaikan," katanya.
Selanjutnya, Primus menerangkan, pihaknya akan mencermati masalah tersebut, terutama dalam hal pengawasan pada agenda pesta demokrasi selanjutnya. Dia mengatakan, tidak ada masalah teknis yang signifikan di lapangan saat pencoblosan.
"Kedepan, kita akan cermati lagi terutama dalam sisi pengawasan. Tidak ada (masalah teknis yang signifikan saat pencoblosan), sama sekali tidak ada, lebih landai lah," terangnya.
Primus juga menyinggung soal adanya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia saat pulang usai mengantar surat suara. Dia menyebutkan, pihaknya sudah memberikan perlindungan kepada PPS yang meninggal tersebut berupa BPJS Ketenagakerjaan.
"Berikutnya, ada korban yang meninggal dunia, KPPS. Walaupun itu kita tidak bisa memprediksi, kita sudah memberikan perlindungan lewat BPJS Ketenagakerjaan," jelasnya.
Ada pula sejumlah PPS yang sakit. Primus mengatakan, kondisi PPS yang sakit itu sudah membaik. Sebab itu, Primus mengatakan, pihaknya akan mengkaji standard operating procedure (SOP) dalam penyelenggaraan pemungutan suara agar petugas tidak kelelahan.
"Kedepan tetap kita beri SOP (agar petugas di lapangan) tidak terlalu lelah atau mungkin (kerja hingga terlalu) malam," pungkasnya.
(prf/ega)