Artis Kalah di Pilkada Jateng, Pakar Sebut Modal Populer Tak Cukup

Pilkada Jawa Tengah

Kenali Kandidat

Artis Kalah di Pilkada Jateng, Pakar Sebut Modal Populer Tak Cukup

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 29 Nov 2024 21:50 WIB
Ilustrasi TPS Pilkada Jateng 2024.
Ilustrasi TPS Pilkada Jateng 2024. Foto: dok. detikJateng
Semarang -

Pakar politik dari Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Andreas Pandiangan, menyoroti para artis yang maju di Pilkada Serentak 2024 dan berujung kekalahan. Menurutnya, ini menjadi bukti mengusung artis bukanlah hal yang efektif untuk meraup suara.

Diketahui, ada dua artis yang maju di Pilkada Serentak 2024 di Jateng, yakni Vicky Shu yang berpasangan dengan Awaluddin Muuri di Pilbup Cilacap dan Vicky Prasetyo yang maju dengan Mochammad Suwendi di Pilbup Pemalang. Keduanya mengalami kekalahan di Pilkada kali ini.

Vicky Shu yang berpasangan dengan Awaluddin Muuri di Pilbup Cilacap hanya memperoleh suara 33,5 persen. Keduanya kalah dari paslon nomor urut 3, Syamsul Auliya Rachman-Ammy Amalia Fatma Surya, yang memperoleh 41,64 persen suara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian ada Vicky Prasetyo yang maju dengan Mochammad Suwendi di Pilbup Pemalang. Keduanya hanya memperoleh suara sebesar 19,38 persen dan kalah dari Anom Widiyantoro-Nurkholes yang meraih suara 44,42 persen.

Andreas mengatakan, fenomena ini membuktikan bahwa strategi mengusung artis di Pilkada menjadi strategi yang kurang efektif. Menurutnya, terkenal bukan jadi kunci untuk meraup suara masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Jadi kekalahan Vicky Shu dan Vicky Prasetyo di Pilkada Jateng itu sama seperti paslon yang kalah," kata Andreas saat dihubungi detikJateng, Jumat (29/11/2024).

"Jadi bukan hanya cukup dikenal, tapi apakah meyakinkan dari masyarakat, pemilihnya, untuk memilih mereka. Bisa jadi strategi untuk mengusung artis di Pilkada ini tergolong kurang efektif," sambung Andreas.

Terlebih, kata Andreas, karena kedua artis yang maju itu belum memiliki rekam jejak sebagai politikus. Hal ini membuat masyarakat belum bisa sepenuhnya memilih mereka sebagai kepala daerah.

"Bisa jadi masyarakat tidak mementingkan program daripada citra artis tersebut, tapi bisa jadi karena dua artis tersebut tidak terlalu meyakinkan di tempat mana mereka dipilih," terangnya.

"Kalau Rano Karno (Si Doel) yang maju di Pilkada Jakarta itu selain artis juga sudah merupakan politisi," sambungnya, membandingkan dua artis di Jateng itu dengan Calon Wakil Gubernur Jakarta yang berpasangan Pramono Anung itu.

Lewat fenomena gagalnya Vicky Shu dan Vicky Prasetyo di Pilkada Serentak 2024, Andreas menekankan, kunci memenangkan Pilkada yakni harus meyakinkan masyarakat lewat program dan citra mereka.

"Bukan sekadar populer saja. Karena populer itu kan relatif. Tapi mampu membuat masyarakat tertarik terlebih dulu," pungkasnya.




(apu/rih)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Hide Ads