Seorang anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Sawit, Gantiwarno, Klaten, Sugimin (51) meninggal dunia karena kecelakaan sepulang mengantar kotak suara. KPU Klaten juga mencatat ada dua anggota PPS yang sakit.
"Ada tiga. Satu orang meninggal dunia, satu di ICU, dan satu juga dirawat," kata Ketua KPU Klaten, Primus Supriyono kepada detikJateng di sela melayat Sugimin, Kamis (28/11/2024) siang. Saat itu detikJateng menanyakan jumlah penyelenggara Pilkada di Klaten yang sakit.
Primus mengatakan, dua anggota PPS yang sakit itu satu dari Desa Karang, Kecamatan Delanggu, dan satu lagi dari Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu opname di ICU itu Sekretaris PPS Desa Karang, Kecamatan Delanggu. Penyebabnya lelah, siangnya sempat pingsan. Tadi pagi tambah satu (yang sakit), PPS Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan," ujar Primus.
Primus menjelaskan, KPU sudah mendaftarkan semua penyelenggara Pemilu terutama badan ad hoc untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Seperti halnya almarhum Sugimin yang akhirnya menerima haknya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
![]() |
"Seperti yang kita dengarkan tadi (di upacara pemakaman Sugimin), hak yang menjadi hak ahli waris sudah semua diberikan melalui BPJS Ketenagakerjaan," jelas Primus.
Sebelumnya diberitakan, anggota PPS Desa Sawit, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Sugimin (51) meninggal dunia. Pria yang juga Kasi Pemerintahan Desa Sawit itu meninggal setelah kecelakaan saat mengantar kotak suara Pilkada.
"Betul, telah meninggal dunia Bapak Sugimin, Kasi Pemerintahan Desa Sawit sekaligus anggota PPS Desa Sawit, Kecamatan Gantiwarno. Meninggal setelah mengalami kecelakaan tunggal," kata Camat Gantiwarno Veronica Retno Setyaningsih kepada detikJateng, Kamis (28/11) pagi.
Kecelakaan itu terjadi pada Rabu (27/11) malam di jalan Dusun Prajenan, Desa Baturan, Kecamatan Gantiwarno. Korban saat itu mengendarai sepeda motor roda tiga.
"Menggunakan kendaraan roda tiga setelah mengantar kotak suara ke kecamatan. Meninggalnya dalam perjalanan menuju RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro," ujar Retno.
(dil/rih)