.webp)
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo buka suara soal kabar kader PDIP yang membelot dukungan di Pilkada Kota Solo 2024. Rudy menyebut mereka sudah bukan anggota PDIP lagi karena tidak mendukung paslon yang direkomendasikan oleh DPP PDIP.
"Kalau Mas Ginda, Diah, Wawanto, itu sudah dari awal dari tahun 2019 ketika Teguh-Purnomo beliau sudah menyeberang dulu, padahal belum ada rekomendasi. Langsung kita coret," kata kata Rudy kepada awak media saat ditemui di Taman Sunan Jogokali, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Sabtu (16/11/2024).
Tiga orang tersebut yakni Ginda Ferachtriawan, Wawanto, dan Dyah Retno Pratiwi. Mereka mendukung paslon rival PDIP yakni Respati-Astrid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy menuturkan PDIP tidak perlu menarik KTA ketiga orang tersebut untuk memecat keanggotaannya. Cukup mencoret nama mereka dari daftar anggota.
"Mereka sudah bukan anggota partai, kalau anggota partai taat AD/ART," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, dua kader PDIP Kota Solo melabuhkan dukungan ke pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota nomor urut 02, Respati Ardi-Astrid Widayani. Kader PDIP yang memilih mendukung Respati-Astrid yakni Ginda Ferachtriawan dan Wawanto.
Ginda mengaku sudah berkomunikasi dengan pasangan Respati-Astrid meski masih mempunyai KTA PDIP. Alasannya mendukung Respati-Astrid lantaran pasangan tersebut akan melanjutkan 17 program prioritas Gibran.
"Saya sudah banyak berkomunikasi dengan salah satu pasangan, saya dukung adalah pasangan Mas Respati dan Mbak Astrid. Melanjutkan sesuatu yang pasti, 17 skala prioritas itu merupakan suatu tantangan yang luar biasa. Sampai hari ini saya masih sebagai anggota PDIP, walaupun sudah jarang diajak, komunikasi sudah tidak ada," kata Ginda kepada awak media, Senin (11/11) malam.
Ginda berpendapat bisa menentukan calon kepala daerah sesuai pilihannya. Meski masih kader PDIP, Ginda mengaku punya pilihan lain untuk kepala daerah jagoannya.
"Jadi ya sudah yang bisa diajak komunikasi saya lanjutkan. Kalau masalah politik saya selalu menyampaikan, ya partai saya memang PDIP, kalau memilih tokoh ya kita pilih tokoh yang dianggap mampu. Ketika tidak ada komunikasi ya sudah mau gimana lagi," bebernya.
Ginda tak ambil pusing jika keputusannya ini akan memunculkan stigma dirinya membelot dari partai.
"Pasti akan ada anggapan (membelot). Silakan, saya akan sampaikan sikap saya karena dianggap membelot. Saya sampaikan saya punya banyak pengalaman seperti apa, nggak ada masalah," tuturnya.
Selain Ginda, ada juga kader yang memilih mendukung Respati yang merupakan pesaing cawalkot PDIP Teguh Prakosa yakni Wawanto. Dua kader PDIP itu sebelumnya sempat mendaftar sebagai Wakil Wali Kota Solo namun tidak lolos penjaringan.
"Saya mendukung Mas Respati dan Mbak Astrid karena masih muda dan visioner," ucap Wawanto.
Wawanto pun mengungkapkan alasannya mendukung pesaing jagoan PDIP di Pilwalkot Solo. Salah satunya, karena menurutnya, calon yang diusung tidak sesuai komitmen.
"Karena calon yang diusung tidak sesuai komitmen seperti beberapa waktu lalu. Sampai sekarang saya masih pegang KTA PDIP," bebernya.
(rih/ams)
