Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 02, Ahmad Luthfi, bakal mengandalkan Kartu ZiLenial untuk mendorong petani muda di Jawa Tengah. Strategi ini diharapkan membuat generasi muda makin banyak terjun ke bidang pertanian.
Luthfi menjelaskan generasi muda di Jawa Tengah rata-rata tak mau terjun di bidang pertanian. Sebab, menurutnya, kebanyakan anak muda terutama Gen Z menginginkan sesuatu yang instan.
"Kita tahu bahwa Jateng adalah lumbung pangan nasional, 60 persen pertanian itu ada di Jateng. Tapi rata-rata anak muda tidak ingin mengikuti pekerjaan orang tuanya, apalagi Gen Z inginnya yang instan," ungkap Luthfi dalam sesi debat kedua Pilgub Jateng 2024, di MAC Semarang, Minggu (10/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika terpilih, Luthfi bakal menggunakan strategi Kartu ZiLenial. Salah satu benefitnya yakni bisa mendapatkan akses internet gratis untuk meningkatkan potensi petani milenial di Jateng.
"Kami menggunakan Kartu Zilenial, untuk petani-petani milenial kita harus bangkit kembali," jelas dia.
Di sisi lain, Luthfi turut menjelaskan program-program yang bakal ditawarkan untuk petani muda.
"Pertanian di Jateng dikenal ada tiga, petani pangan, industri, kesenangan. Pangan dia sawahnya kecil, industri sawahnya besar, petani kesenangan dia bisa menanam produk unggulan dan memasarkan produk sendiri," kata Luthfi.
"Itu tadi program kami apabila terpilih petani milenial dikedepankan. Masing-masing desa diciptakan satu produk unggulan. Dengan begitu maka desa akan terangkat," tegas dia.
Selain itu, nantinya petani-petani muda bakal dibekali kartu untuk workshop berkaitan dengan hal-hal yang dibutuhkan untuk mengembangkan desa.
"Anak-anak muda dibekali kartu untuk workshop bahwa apa yang desa butuhkan. Kita punya produk unggulan di masing-masing desa," kata dia.
Berbeda dengan Luthfi, Calon Gubernur Jateng nomor urut 01, Andika Perkasa mengatakan bakal memberikan insentif bagi petani muda.
"53 persen dari petani Jateng berusia 45 tahun ke atas. Generasi muda melihatnya mungkin dari efisiensi dan hasil. Tapi ada di antara mereka yang kreatif selama kita memberikan dorongan. Solusi kami memberikan insentif apakah berupa pengurangan pajak, retribusi, perizinan kepada usaha yang melibatkan generasi milenial di bidang pertanian," ujar Andika.
"Harapannya mereka punya ruang yang lebih besar dalam hal mengembangkan usahanya. Kelompok milenial yang bergerak di bidang pertanian akan tergerak jika melihat keuntungan. Intinya mereka perlu dibantu usaha-usaha yang lebih besar selama kita memberikan insentif kepada mereka," pungkas dia.
(ams/apl)