Pasangan Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Semarang Yoyok Sukawi-Joko Susanto mengaku siap berkolaborasi dengan Muhammadiyah. Mereka berkomitmen akan memprioritaskan pendidikan hingga pemberdayaan sosial.
Hal itu diungkapkan paslon nomor urut 2 dalam kegiatan Pendidikan Politik dan Publik Hearing Pilwalkot Semarang Berkemajuan tahun 2024 di Universitas Muhammadiyah (Unimus) Semarang. Dalam acara tersebut hadir jajaran akademisi Unimus dan keluarga Pimpinan Daerah Muhammadiyah.
"Kami memiliki konsen yang sama dengan Muhammadiyah yang fokus pada masalah pendidikan, kesehatan, dan sosial. Di program kita visi misi dan delapan program unggulan utama nomor satu memang pendidikan," kata Yoyok di Unimus Semarang, Minggu (10/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pembangunan sebuah kota yang maju dan bermartabat, kata Yoyok, diperlukan fondasi kuat dari bidang pendidikan dan kesehatan. Oleh karenanya, ia akan melanjutkan program sekolah gratis bagi siswa SD dan SMP, baik negeri maupun swasta.
Program itu pun akan diperluas, sehingga siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) juga mendapatkan akses sekolah gratis. Dengan begitu, sekolah gratis tak hanya bisa dirasakan siswa di sekolah negeri.
"Supaya antara negeri dan swasta gak bersaing, tapi bersingeri, maka yang kita gratiskan itu siswanya. Jadi siswa yang mendapatkan sekolah gratis adalah warga atau anak-anak, siswa asli Semarang," terangnya.
Selain itu, pihaknya pun akan menerapkan program beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) di Kota Semarang menggunakan Anggaran Pengeluaran dan Belanja Daerah (APBD). Program tersebut juga sudah ia jalankan saat menjadi Anggota Komisi X DPR RI periode 2019-2024.
"Kita punya program beasiswa seperti PIP dan KIP yang bersumber dari APBD Kota Semarang, sekarang sudah ada, tapi kecil sekali kuotanya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Joko Santoso mengungkapkan, ia siap berkolaborasi dengan keluarga Muhammadiyah dalam menjalankan program pendidikan hingga kesehatan.
"Alhamdulillah ini sama dengan tujuan misi dari Muhammadiyah. Kami selalu berpikir bagaimana Kota Semarang kepengen maju bermartabat, maka harus dimulai dari pendidikan dan kesehatan dan ahlaknya dulu," ungkapnya.
Ia pun memaparkan tagline 'Bocahe Dewe' yang dibawa Yoyok-Joss. Tagline itu menyimpan makna bahwa keduanya yang merupakan warga asli Semarang mengetahui masalah yang dirasakan warga Semarang.
Bocahe Dewe juga bermakna bahwa paslon nomor urut 2 itu mendapat dukungan Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto. Hal ini tampak dari partai pengusung Yoyok-Joss yang juga mengusung Prabowo di Pilpres 2024 lalu.
"Jadi maknanya cukup luas sekali, sehingga Bocahe Dewe ini Insyaallah tidak akan jauh dari panjenengan semua dan ingin mendekatkan diri dengan masyarakat Kota Semarang," kata Joko.
(ega/ega)